> >

Kondektur Kereta Buang Kucing Penumpang Keluar Gerbong Lalu Ditemukan Mati Beku, Netizen Rusia Murka

Kompas dunia | 22 Januari 2024, 19:04 WIB
Insiden tragis dan menyayat hati terjadi di Rusia dan memicu murka netizen seluruh negeri ketika seorang kondektur ketahuan membuang seekor kucing oren-putih bernama Twix keluar dari gerbong penumpang ke tanah bersalju lalu ditemukan mati beku. (Sumber: Sun)

Kondektur bersikeras kucing itu melarikan diri, tetapi rekaman CCTV dari kamera stasiun kereta menunjukkan seseorang melemparkan kucing dari gerbong kereta.

Rekaman itu menjadi viral di media sosial Rusia dan langsung menyulut angkara murka netizen seantero negeri, seperti yang dilaporkan RT, lalu ratusan relawan mulai bergerak di lapangan mencari Twix di sekitar stasiun kereta Kirov.

Lebih dari seminggu setelah menghilang, jasad Twix ditemukan pada 20 Januari dan diidentifikasi oleh pemiliknya. Beberapa laporan menyebutkan Twix wafat akibat gigitan hewan dan kedinginan.

Berdasarkan laporan BBC, pada saat itu banyak wilayah di Rusia mengalami gelombang dingin, termasuk Kirov yang mencatat suhu serendah minus 30 derajat Celsius.

Pemilik Twix mengatakan kepada media setempat bahwa dia berencana mengambil tindakan hukum.

Sebuah petisi online mengumpulkan setidaknya 200.000 tanda tangan dukungan yang menuntut pemecatan kondektur perempuan. Petisi lain, yang menerima lebih dari 64.000 tanda tangan dukungan, menyerukan tindakan pidana terhadapnya.

Meskipun demikian, polisi setempat menolak untuk mengusut kasus pidana, seperti yang dilaporkan RT. Otoritas hukum Kirov menyatakan tidak ada pelanggaran pidana yang dilakukan. Sementara itu, Russian Railways meminta maaf atas insiden ini dan berjanji untuk meninjau aturan pengangkutan hewan mereka.

"Kondektur akan dilarang mengusir apalagi membuang hewan dari kereta... Ketentuan akan dibuat untuk menyerahkan hewan kepada pekerja di titik berhenti, diikuti dengan pemanggilan perwakilan organisasi perlindungan hewan," demikian pernyataan perusahaan tersebut.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Straits Times / Russia Today


TERBARU