> >

Update dari Gaza, Laporan Organisasi HAM: Israel Bunuh 94 Profesor, Ratusan Guru, dan Ribuan Siswa

Kompas dunia | 22 Januari 2024, 15:28 WIB
Seorang pria Palestina berjalan di tengah puing-puing bangunan yang hancur akibat bombandir Israel di kamp pengungsi Nusseirat, Jalur Gaza, Selasa, 16 Januari 2024. (Sumber: AP Photo/Adel Hana)

JENEWA, KOMPAS.TV - Organisasi hak asasi manusia (HAM), Euro-Mediterranean Human Rights Monitor menyatakan, Israel telah membunuh banyak akademisi dan siswa sekolah selama menggempur Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Organisasi itu menyebut militer Israel menargetkan akademisi dan intelektual dalam serangan udara yang disengaja dan spesifik.

Pihak Euro-Mediterranean Human Rights Monitor melaporkan, Israel telah membunuh 94 profesor universitas, ratusan guru, dan ribuan siswa selama menyerang Gaza.

Organisasi itu juga menyebut para guru dan siswa diserang tanpa justifikasi atau alasan yang jelas.

"Akademisi yang diserang berasal dari berbagai disiplin akademik, dan banyak dari gagasan mereka menjadi landasan riset akademik di universitas-universitas di Jalur Gaza," demikian keterangan organisasi yang berbasis di Jenewa, Swiss tersebut dikutip Al Jazeera, Senin (22/1/2024).

Baca Juga: Israel Hancurkan 1.000 dari 1.200 Masjid di Seluruh Gaza dan Bunuh 100 Ulama Sejak Awal Oktober

Israel diketahui berulangkali menyerang fasilitas-fasilitas seperti rumah sakit, kamp pengungsian, perpustakaan, serta sekolah-sekolah yang dikelola Agensi Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) di Jalur Gaza.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant pun menyatakan, pihaknya akan meneruskan operasi militer di Gaza.

Gallant menyebut militer Israel akan memperluas serangan ke Khan Yunis, selatan Jalur Gaza hingga menghancurkan Hamas.

"Operasi di Khan Yunis dalam titik tertinggi, dan ada tanda-tanda awal bahwa telah sampai pada lokasi-lokasi paling sensitif bagi Hamas, dan membawa kami semakin dekat pada dua tujuan utama perang (menghancurkan Hamas dan membebaskan sandera)," kata Gallant.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU