> >

Upaya Netanyahu Tolak Negara Palestina Usai Perang Gaza Dibanjiri Kritik, Bahkan dari Sekutu Sendiri

Kompas dunia | 20 Januari 2024, 12:29 WIB
PM Israel Benyamin Netanyahu, dalam konferensi pers nasional hari Kamis, (18/1/2024) kembali menegaskan penolakannya terhadap solusi dua negara, dengan alasan Palestina bisa menjadi basis serangan. Ia berpendapat Israel harus mengendalikan keamanan di seluruh wilayah barat Sungai Yordan untuk melindungi negaranya. (Sumber: Aydinlik Turkiye)

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Pernyataan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang menolak pembentukan negara Palestina banjir kritikan.

Bahkan kritikan juga datang dari negara-negara sekutunya Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Sebelumnya Netanyahu sempat mengatakan dirinya telah berbicara dengan Presiden AS Joe Biden menentang gagasan kedaulatan Palestina.

Baca Juga: Pemimpin Uni Eropa Menuduh Israel Gunakan Hamas untuk Lemahkan Otoritas Palestina

Netanyahu menegaskan Israel harus memiliki kontrol keamanan atas seluruh bagian barat suntai Yordania, termasuk wilayah negara Palestina di masa depan.

Pernyataan Netanyahu pun dikritik oleh Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby.

“Kami malah melihatnya berbeda,” kata Kirby dikutip dari Fox News, Jumat (19/1/2024).

Ia juga mengatakan bahwa AS terus melangkah maju demi ditetapkannya negara Palestina.

Sedangkan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, bahwa solusi dua negara merupakan cara terbaik untuk melindungi Israel dan memberikan stabilitas di Timur Tengah.

Sementara itu, Pemimpin Partai Buruh Inggris Keir Starmer dengan tegas mempromosikan solusi dua negara adalah jalan satu-satunya untuk memastikan masa depan di Timur Tengah.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Fox News/Anadaolu Agency


TERBARU