> >

NATO Gelar Latihan Militer Terbesar dalam Beberapa Dekade, Libatkan 90.000 Tentara dan Senjata Berat

Kompas dunia | 20 Januari 2024, 09:34 WIB
Panglima Tertinggi Sekutu Eropa, Jenderal Christopher Cavoli berpidato pada konferensi media di markas NATO di Brussels, Kamis, 18 Januari 2024. (Sumber: AP Photo)

BRUSSELS, KOMPAS.TV - NATO akan meluncurkan latihan militer terbesarnya dalam beberapa dekade mendatang dengan sekitar 90.000 personel yang akan ikut serta dalam latihan berbulan-bulan untuk menunjukkan bahwa NATO mampu mempertahankan semua wilayahnya hingga ke perbatasannya dengan Rusia, demikian dikatakan oleh para perwira puncak hari Kamis, (18/1/2024).

Latihan ini berlangsung ketika perang Rusia di Ukraina semakin meruncing.

Meskipun NATO sebagai organisasi tidak secara langsung terlibat dalam konflik tersebut, kecuali memberikan dukungan tanpa senjata mematikan kepada Kiev, banyak negara anggota mengirim senjata dan amunisi secara individu atau kelompok, serta memberikan pelatihan militer, seperti yang dilaporkan oleh Associated Press, Jumat, (19/1/2024).

Beberapa bulan sebelum Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukan Rusia masuk ke Ukraina pada Februari 2022, NATO mulai memperkuat keamanan di sisi timurnya dengan Rusia dan Ukraina.

Ini adalah peningkatan terbesar aliansi ini sejak Perang Dingin. Latihan perang ini bertujuan untuk mencegah Rusia mengincar salah satu negara anggota.

Latihan yang diberi nama Steadfast Defender 24 ini, "akan menunjukkan bahwa NATO dapat melakukan dan mempertahankan operasi multi-domain kompleks selama beberapa bulan, melintasi ribuan kilometer, dari Wilayah Utara hingga Eropa Tengah dan Timur, dan dalam kondisi apa pun," kata NATO yang terdiri dari 31 negara.

Baca Juga: Putin Ungkap Tidak Ada Rencana Perang dengan NATO dan Barat, Itu Hanya Omong Kosong Biden Belaka

Ketua Komite Militer NATO Laksamana Rob Bauer, tengah, Panglima Tertinggi Sekutu Eropa, Jenderal Christopher Cavoli, kiri, dan Panglima Tertinggi Sekutu Transformasi Jenderal Chris Badia bersiap untuk menyampaikan pidato pada konferensi media di markas NATO di Brussels, Kamis, 18 Januari 2024 (Sumber: AP Photo)

Pasukan akan bergerak ke dan melalui Eropa hingga akhir Mei dalam apa yang disebut NATO sebagai "skenario konflik yang muncul secara simulasi dengan lawan sebanding." Dalam rencana pertahanan baru NATO, lawannya adalah Rusia dan organisasi teroris.

"Aliansi ini akan menunjukkan kemampuannya untuk memperkuat wilayah Euro-Atlantik melalui pergerakan pasukan transatlantik dari Amerika Utara," kata Panglima Tertinggi Sekutu NATO, Jenderal Christopher Cavoli, kepada wartawan.

Cavoli mengatakan ini akan menunjukkan "kesatuan, kekuatan, dan tekad kami untuk saling melindungi."

Ketua Komite Militer NATO, Laksamana Rob Bauer, mengatakan ini adalah "jumlah pasukan terbesar yang dapat kita persembahkan dan melakukan latihan dalam skala sebesar itu, melintasi aliansi, melintasi samudra dari AS ke Eropa."

Bauer menjelaskan ini sebagai "perubahan besar" dibandingkan dengan jumlah pasukan yang berlatih setahun yang lalu. Swedia, yang diharapkan akan bergabung dengan NATO tahun ini, juga akan ikut serta.

Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps, mengatakan bahwa pemerintah London akan mengirimkan 20.000 pasukan yang didukung oleh pesawat tempur canggih, pesawat pengintai, kapal perang, dan kapal selam, dengan banyak ditempatkan di Eropa Timur dari Februari hingga Juni.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU