> >

Biden Sebut Houthi Teroris, padahal Pemerintahannya yang Cabut Label Itu pada 2021

Kompas dunia | 13 Januari 2024, 09:54 WIB
Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, Washington, Selasa (11/10/2023). (Sumber: AP Photo/Susan Walsh)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut Houthi Yaman sebagai teroris, yang ironisnya pemerintahannya yang mencabut label itu pada 2021.

AS dan Inggris melancarkan serangan militer ke arah Houthi di area yang dikuasai oleh kelompok perlawanan Yaman itu Kamis (11/1/2024).

Itu menandai respons signifikan dari pemerintahan Biden dan sekutunya setelah memperingatkan Houthi akan adanya konsekuensi dari serangan ke kapal komersil di Laut Merah.

Baca Juga: AS Serang Houthi, Washington Sebut Tak Ingin Berkonflik dengan Teheran, Gentar dengan Nuklir Iran?

Pejabat militer, AS dan pasukan koalisi menyerang setidaknya 60 target dengan lebih dari 150 amunisi presisi ke 28 lokasi militan Houthi.

Aset Houthi termasuk pusat komando dan kendali, amunisi, depot, sistem peluncuran, fasilitas produksi, dan sistem radar pertahanan udara menjadi sasaran serangan itu.

Pada pernyataannya di Gedung Putih, Biden menegaskan bahwa Houthi adalah kelompok teroris, label yang oleh pemerintahannya telah diangkat dari organisasi tersebut, tetapi kemungkinan akan dilabeli kembali.

“Saya pikir mereka memang seperti itu,” kata Biden saat ditanya apakah ia akan menyebut kelompok yang didukung Iran itu sebagai teroris dikutip dari CNN, Jumat (12/1/2024).

Pada 2021, pemerintahan Biden menganulir keputusan pemerintahan Donald Trump yang melabeli Houthi sebagai organisasi teroris asing.

Namun, Gedung Putih tampaknya akan meninjau label teroris bagi Houthi.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : CNN


TERBARU