> >

Netanyahu Sesumbar Israel Siap Perang Melawan Hizbullah Usai Bunuh Komandan Pasukan Elitenya

Kompas dunia | 8 Januari 2024, 23:35 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, di kota utara Kiryat Shmona, hari Senin, (8/1/2024) memberi tahu tentara cadangan bahwa Israel lebih memilih mengembalikan keamanan di area tersebut tanpa harus berperang dengan Hizbullah, namun Israel siap perang melawan Hizbullah. (Sumber: Times of Israel)

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang mempertimbangkan untuk menutup beberapa kementerian kecil pemerintah dalam upaya mengendalikan pengeluaran, menurut media lokal pada Senin, (8/1/2024).

Netanyahu mempertimbangkan untuk tetap mempertahankan menteri di dalam kabinetnya tetapi tanpa portofolio untuk menghindari krisis koalisi potensial, kata radio Israel Reshet Bet.

Pertemuan dijadwalkan berlangsung pada Kamis mendatang untuk membahas anggaran umum, dan keputusan terkait kemungkinan penutupan kementerian kecil sedang dipertimbangkan, tambahnya.

Radio tersebut juga mencatat bahwa anggaran saat ini dapat menyebabkan pembubaran pemerintah darurat.

Kementerian Keuangan Israel pekan lalu memperkirakan perang ini akan menelan biaya setidaknya 50 miliar shekel ($14 miliar) tambahan pada tahun 2024, yang dapat meningkatkan defisit anggaran menjadi sekitar 6% dari produk domestik bruto jika perang terus berlanjut hingga Februari.

Pada 4 Desember, kementerian itu meningkatkan perkiraan biaya perang menjadi 191 miliar shekel ($51 miliar) selama setahun terakhir, dengan perang terus berlanjut di Jalur Gaza.

Setidaknya 23.084 warga Palestina tewas dan 58.926 lainnya terluka sejak serangan Israel pada 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Gaza, sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Serangan Israel telah meninggalkan Gaza dalam keadaan hancur, dengan 60% infrastruktur enklaf rusak atau hancur, dan hampir 2 juta penduduk terlantar di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Times of Israel


TERBARU