> >

Serangan Udara di Baghdad Bunuh Pimpinan Milisi Pro-Iran, Pelaku Belum Diketahui

Kompas dunia | 4 Januari 2024, 20:23 WIB
Jejeran ambulans di depan markas milisi Popular Mobilization Force (PMF) usai sebuah serangan udara menghantam kompleks markas tersebut di Baghdad, Irak, Kamis (4/1/2024). (Sumber: Hadi Mizban/Associated Press)

BAGHDAD, KOMPAS.TV - Sebuah serangan udara di tengah kota Baghdad, Irak, Kamis (4/1/2024) membunuh seorang pemimpin milisi pro-Iran. Kelompok milisi Popular Mobilization Force (PMF) mengonfirmasi bahwa wakil kepala operasi di Baghdad, Mushtaq Talib Al-Saidi alias Abu Taqwa terbunuh dalam serangan tersebut.

PMF menyatakan bahwa Abu Taqwa terbunuh oleh "agresi brutal Amerika." Namun, sejuah ini, belum diketahui pelaku serangan udara itu dan belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab.

PMF sendiri adalah koalisi milisi yang secara resmi menempati posisi di rantai komando militer Irak.

Baca Juga: Gaza Terkini: Markas Bulan Sabit Merah Palestina Dibom Israel, Jalan Raya Ditembaki Kapal Perang

Serangan udara ini diluncurkan di tengah memanasnya tensi regional seputar serangan Israel dan Jalur Gaza. Perang Israel-Gaza semakin memanas usai Israel membunuh pimpinan Hamas, Salih Al-Aruri di Beirut, Lebanon pada Selasa (2/1) lalu.

Di lain sisi, serangan ini juga bertepatan dengan tekanan yang menguat dari pemerintah Irak agar pasukan koalisi pimpinan AS segera angkat kaki dari negara itu.

Juru bicara militer Irak, Yahya Rasul,  menuduh "Pasukan Koalisi Internasional (pimpinan AS) bertanggung jawab atas serangan tanpa provokasi terhadap badan keamanan Irak yang beroperasi seturut wewenang yang diberikan Panglima Angkatan Bersenjata (Irak)."

 

Serangan di Baghdad dilaporkan membunuh dua orang dan menimbulkan lima korban luka. Serangan udara ini disebut menyasar mobil yang dikendarai Abu Taqwa saat hendak masuk ke garasi salah satu markas PMF di Baghdad.

Sejak perang Israel-Gaza meletus, markas-markas pasukan koalisi AS di Irak dan Suriah kerap diserang milisi-milisi pro-Iran. Kelompok-kelompok milisi ini mengaku menyerang sebagai balasan atas dukungan AS terhadap kampanye berdarah Israel yang membunuh lebih dari 22.000 jiwa di Jalur Gaza.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU