> >

Putin Sinyalkan Siap Gencatan Senjata, Disebut Puas dengan Wilayah Ukraina yang Dikuasai Rusia

Kompas dunia | 25 Desember 2023, 13:36 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin melambaikan tangan ke arah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang meninggalkan lokasi pertemuan antara kedua pemimpin di Sochi, Rusia, Senin, 4 September 2023. (Sumber: Sergei Karpukhin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Perang di Ukraina yang telah berlangsung dua tahun di Februari 2024, membuat Presiden Rusia Vladimir Putin mulai berpikir gencatan senjata.

Putin disebut telah puas dengan wilayah Ukraina yang kini tengah dikuasai militer Rusia, terlebih selama ini ia selalu menegaskan bahwa tujuan negaranya dalam perang di Ukraina tak berubah.

Apalagi, melihat serangan balasan Ukraina yang tak kunjung sukses, dan melemahnya dukungan Barat.

Baca Juga: Korea Utara Larang Natal, Aktivis Kirim Injil ke Rakyat Rezim Kim Jong-Un Lewat Laut, Kok Bisa?

Saat berbicara di hadapan para Jenderal Rusia, Selasa (19/12/2023), Putin menyombongkan diri Ukraina begitu terkepung sehingga pasukan Rusia bisa melakukan apa yang diinginkannya.

Tetapi dikutip dari The Japan Times, Minggu (24/12), dalam upaya diplomasi jalur belakang baru-baru ini, Putin mengirimkan pesan berbeda.

Mantan pejabat KGB itu dikabarkan siap untuk membuat kesepakatan.

Dua mantan pejabat senior Rusia yang dekat dengan Kremlin dan Amerika Serikat (AS) mengatakan Putin telah memberi isyarat melalui perantaranya setidaknya sejak bulan September bahwa ia terbuka terhadap gencatan senjata.

Hal itu jelas jauh dari ambisinya untuk mendominasi Ukraina.

Faktanya menurut pejabat AS, Putin juga mengirimkan proposal untuk gencatan senjata setahun sebelumnya, pada musim gugur 2022.

Tawaran diam-diam itu, yang belum pernah dilaporkan sebelumnya, terjadi setelah Ukraina mengusir tentara Rusia di timur laut negara tersebut.

Menurut pejabat AS itu, Putin telah mengindikasikan dirinya puas dengan wilayah yang direbut Rusia, dan siap melakukan gencatan senjata.

Ketertarikan Putin untuk gencatan senjata adalah contoh bagaimana oportunisme dan improvisasi mendefinisikan pendekatannya terhadap perang secara tertutup.

Baca Juga: Dugaan Kecurangan Pemilu Picu Demonstrasi di Serbia, Balai Kota Belgrade Diserbu Massa

“Mereka mengatakan, ‘kami siap bernegosiasi untuk gencatan senjata’,” ujar salah seorang pejabat senior AS yang bertemu dengan pejabat tinggi Rusia musim gugur ini.

“Mereka ingin bertahan di mana mereka berada saat ini di medan perang,” tambahnya.

Namun, tak ada bukti bahwa pemimpin Ukraina, yang bertekad mengambil kembali wilayahnya akan menerima kesepakatan seperti itu.

Sementara itu, beberapa pejabat AS mengatakan ini bisa jadi upaya penyesatan Kremin, dan tak mencerminkan kesediaan Putin untuk berkompromi.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : The Japan Times


TERBARU