> >

WHO Ungkap Sudah Tidak Ada Lagi Rumah Sakit yang Berfungsi di Utara Gaza

Kompas dunia | 21 Desember 2023, 23:19 WIB
Richard Peeperkorn, perwakilan WHO untuk Palestina.Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kamis (21/12/2023), mengungkapkan Gaza bagian utara tidak lagi punya rumah sakit yang berfungsi akibat kekurangan sumber daya di tengah serangan Israel yang terus berlanjut. (Sumber: Middle East Monitor)

JENEWA, KOMPAS.TV - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kamis (21/12/2023), mengungkapkan Gaza bagian utara tidak lagi punya rumah sakit yang berfungsi akibat kekurangan sumber daya di tengah serangan Israel yang terus berlanjut.

"Tidak ada rumah sakit yang berfungsi tersisa di utara. Al-Ahli adalah yang terakhir tetapi sekarang hanya berfungsi secara minimal dan masih merawat pasien tetapi tidak menerima yang baru, bersama dengan rumah sakit Al-Shifa, Al-Awda, dan Al-Sahaba," kata Richard Peeperkorn, perwakilan WHO di wilayah Palestina yang diduduki, dalam konferensi pers di Jenewa melalui sambungan video.

"Rumah sakit-rumah sakit ini masih menjadi tempat berteduh bagi ribuan pengungsi."

Dia mengatakan hanya sembilan dari 36 fasilitas kesehatan, yang masih berfungsi sebagian di seluruh Jalur Gaza, wilayah Palestina yang telah diduduki Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007. Semua fasilitas kesehatan itu berada di selatan Gaza.

"Sekarang, Al-Ahli adalah reruntuhan rumah sakit," katanya.

Ia menambahkan, Al Ahli adalah satu-satunya rumah sakit di mana orang yang terluka bisa menjalani operasi di utara Gaza setidaknya sampai dua hari yang lalu.

"Tetapi tidak ada lagi ruang operasi karena kekurangan bahan bakar, listrik, persediaan medis, dan pekerja kesehatan, termasuk ahli bedah dan spesialis lainnya," katanya.

"Itu benar-benar telah berhenti berfungsi dan saat ini hanya beroperasi sebagai panti asuhan, tanpa atau dengan sangat sedikit layanan perawatan."

Peeperkorn mengatakan Rumah Sakit Al-Ahli berada dalam "kekacauan total, sepenuhnya padat, dan zona bencana."

Dia mengungkapkan, lebih dari 20 staf rumah sakit Al Ahli ditangkap pada Senin, enam di antara mereka kemudian dibebaskan dan dipaksa pindah ke selatan.

Namun, kata dia, tidak ada informasi mengenai yang masih ditahan. Dia pun mendesak semua pihak yang berkonflik menghormati hukum humaniter internasional dan melindungi pekerja kesehatan, pasien, fasilitas kesehatan, dan ambulans.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Anadolu Agency


TERBARU