> >

Apa Itu Fenomena Solstis? Simak Penjelasan, Dampak, hingga Waktu Terjadinya di Indonesia!

Kompas dunia | 20 Desember 2023, 23:00 WIB
Ilustrasi Fenomena Solstis (Sumber: timeanddate.com)

JAKARTA, KOMPAS TV - Sebelum memasuki tahun 2024, masyarakat kembali dihebohkan dengan Fenomena Solstis yang diprediksikan akan terjadi pada bulan Desember tahun ini.

Fenomena solstis terjadi minimal dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Juni dan Desember. Pada bulan ini, yang akan terjadi adalah Solstis Desember.

Mengutip dari laman timeanddate.com, istilah solstis berasal dari kata Latin solstitium"sol" yang berarti matahari, dan "stitium" merupakan bentuk dari kata kerja "sistere" yang artinya berhenti, singgah, atau balik.

Oleh karena itu, solstis dapat didefinisikan sebagai titik balik matahari, di mana Matahari tampak berhenti sejenak sebelum mengubah arahnya.

Untuk mengetahui penjelasannya lebih dalam, berikut adalah pengertian, waktu terjadi, hingga dampak Fenomena Solstis yang dikutip dari berbagai sumber.

Baca Juga: Partikel Amaterasu Terdeteksi Jatuh ke Bumi, Peneliti Kebingungan dari Mana Asalnya

Pengertian Fenomena Solstis

Mengutip dari Instagram resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional @lapan_ri, secara singkat, Solstis adalah fenomena dimana Matahari melintasi Garis Balik Utara atau Garis Balik Selatan. 

Kedua garis tersebut adalah garis khayal pada bola Bumi yang terletak pada lintang yang setara dengan kemiringan sumbu Bumi, yaitu 23,44° lintang utara (LU) dan 23,44° lintang selatan (LS).

Kondisi ini menyebabkan perubahan dalam pencahayaan matahari yang menciptakan ekuinoks (keseimbangan daya terang di kedua belahan Bumi) dan solstis (titik terjauh atau terdekat Matahari dari garis ekuator).

Ujung sumbu rotasi Bumi selalu menghadap ke arah yang sama dalam waktu yang cukup lama, dan saat ini, arah ini menuju bintang kutub atau Polaris.

Pergeseran bintang kutub terjadi dalam skala waktu yang panjang (setidaknya hingga dua milenium mendatang) akibat perubahan pergeseran bintang Bumi.

Penulis : Almarani Anantar Editor : Gading-Persada

Sumber : BRIN, timeandate.com, earthsky


TERBARU