> >

Influenza Sebabkan 2.300 Kematian di AS, di Jepang Kasus Flu Tertinggi dalam 10 Tahun

Kompas dunia | 17 Desember 2023, 08:45 WIB
Seorang wisatawan memasuki pintu masuk Bandara Nasional Ronald Reagan Washington di Arlington, Virginia, Amerika Serikat, 14 April 2022. Kasus influenza meningkat pesat di Amerika Serikat dan Jepang jelang akhir tahun 2023. (Sumber: Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Sedikitnya terdapat 3,7 juta kasus sakit, 38.000 kasus rawat inap, dan 2.300 kasus kematian akibat flu sepanjang musim ini di Amerika Serikat (AS).

Data tersebut diungkap oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS. 

Pihak CDC mengatakan, penyakit influenza musiman meningkat di sebagian besar wilayah di negara itu.

Wilayah yang paling banyak terjangkit flu adalah pesisir tenggara, selatan-tengah, dan barat.

Jumlah pasien flu yang dirawat di rumah sakit juga terus meningkat setiap pekan.

Menurut CDC, dua kasus kematian anak terkait influenza dilaporkan dalam pekan yang berakhir pada 9 Desember, menambah jumlah total kematian pada musim 2023-2024 menjadi 14 kematian anak.

Baca Juga: Los Angeles Makamkan Hampir 2.000 Jenazah Korban Pandemi Covid-19 yang Tidak Diklaim Keluarga

CDC pun merekomendasikan agar semua orang yang berusia 6 bulan ke atas mendapatkan vaksin flu tahunan.

Kasus serupa juga terjadi di Jepang, di mana rata-rata pasien influenza per institusi kesehatan mencapai tingkat peringatan dengan laju tercepat dalam 10 tahun. 

Pihak Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang menyebut, sekitar 5.000 institusi kesehatan rujukan di seluruh negeri melaporkan 166.690 kasus flu dalam sepekan hingga 10 Desember.

Rata-rata kasus flu di setiap fasilitas adalah 33,72 orang per fasilitas dan melampaui tingkat peringatan yaitu 30 orang.

Baca Juga: Kasus Covid Naik Lagi, Menparekraf Sandiaga Imbau Warga Indonesia Tak Liburan ke Singapura

Pihak Institut Penyakit Menular Nasional Jepang pun memperkirakan jumlah pasien di seluruh negara itu mencapai sekitar 1.118.000 orang pada periode tujuh hari tersebut.

Di saat yang sama, kasus Covid juga meningkat di Jepang.

Para pakar kemudian menyerukan agar masyarakat waspada di tengah kekhawatiran, bahwa kedua virus itu dapat semakin menyebar saat berlangsungnya acara-acara sosial akhir tahun dan Tahun Baru di Jepang. 

Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya

Sumber : Antara


TERBARU