> >

Andry Rajoelina Resmi Dilantik Jadi Presiden Madagaskar untuk Ketiga Kalinya

Kompas dunia | 17 Desember 2023, 01:05 WIB
Presiden Madagaskar, Andry Rajoelina. (Sumber: Rafalia Henitsoa - Anadolu Agency)

ANTANANARIVO, KOMPAS.TV - Andry Rajoelina resmi dilantik untuk masa jabatan ketiga sebagai Presiden Madagaskar, Sabtu (16/12/2023).

Rajoelina dilantik sebagai Presiden Madagaskar setelah memenangi pemilu yang digelar bulan November.

Meski begitu, ada ketakutan akan kekerasan dari pendukung oposisi yang menentang hasil pemilihan tersebut.

Rajoelina sendiri dalam pidatonya menegaskan bahwa dirinya akan menjadi presiden bagi seluruh rakyat Madagaskar.

"Saya akan menjadi presiden bagi semua rakyat Malagasi, dan saya siap bekerja dengan siapa pun yang ingin memajukan negara ini," kata dia kepada kerumunan warga di stadion di ibu kota Antananarivo dikutip dari Anadolu.

Dalam upacara pelantikan tersebut, enam presiden Afrika menghadiri upacara tersebut.

Namun, mantan presiden dari negara kepulauan terbesar Afrika itu, Marc Ravalomanana dan Hery Rajaonarimampianina, tidak hadir. 

Baca Juga: Tel Aviv Memanas! Demonstrasi Memuncak usai Tentara Israel Bunuh Tiga Warganya di Gaza

Sekitar 6.000 personel polisi dan militer dikerahkan untuk memastikan keamanan pelantikan.

Dalam pemilu bulan November lalu, Rajoelina mendapat 58,96% suara, sedangkan runner-up, anggota parlemen Siteny Randrianasoloniaiko, mendapat 14,39%.

Namun sebelum pemilu digelar, banyak protes dilakukan oleh pihak oposisi karena Rajoelina seharusnya tidak mencalonkan diri karena ia memperoleh kewarganegaraan Prancis pada tahun 2014.

Sepuluh dari 13 kandidat kemudian memboikot pemilu tersebut setelah pemerintah menolak melaksanakan tuntutan mereka. Namun, nama mereka tetap tercantum dalam surat suara.

Pihak oposisi menggambarkan jumlah pemilih sebesar 46,35%, sebagai yang terendah dalam sejarah negara tersebut.

Rajoelina, 49 tahun, pertama kali berkuasa pada tahun 2009, setelah penggulingan Ravalomanana dari jabatan presiden yang didukung militer.

Dia mengundurkan diri pada tahun 2014 tetapi kembali menjadi presiden setelah memenangkan pemilu di tahun 2018.

Baca Juga: Kronologi Tentara IDF Bunuh 3 Warga Israel di Gaza: Bawa Bendera Putih tapi Diteriaki Teroris

 

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu


TERBARU