> >

Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura: Kementerian Kesehatan Minta Warga Perbarui Vaksinasi

Kompas dunia | 3 Desember 2023, 21:31 WIB
Kementerian Kesehatan Singapura hari Sabtu, (2/12/2023) mengumumkan peningkatan signifikan kasus Covid-19, sambil mendorong masyarakat memperbarui vaksinasi mereka. (Sumber: Channel News Asia CNA)

SINGAPURA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan Singapura hari Sabtu, (2/12/2023) menyampaikan terjadi peningkatan signifikan kasus Covid-19 di negara tersebut, mengimbau warganya tetap menjalani vaksinasi.

Jumlah perkiraan kasus Covid-19 melonjak dua kali lipat jadi 22.094 pada pekan 19-25 November, dibandingkan dengan 10.726 dalam pekan sebelumnya, seperti laporan CNA, hari Minggu, (3/12/2023)

“Rata-rata harian rawat inap dan kasus ICU COVID-19 tetap stabil,” ucap kementerian tersebut.

Kenaikan kasus ini, menurut Kementerian Kesehatan, mungkin disebabkan oleh faktor-faktor seperti musim liburan akhir tahun dan penurunan kekebalan populasi.

EG.5 dan sub-linimnya HK.3 tetap menjadi sub-varian Covid-19 yang dominan di Singapura, menyumbang lebih dari 70 persen dari kasus yang diurutkan secara genetik.

“Saat ini, tidak ada indikasi bahwa sub-varian dominan ini lebih menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan dengan varian yang beredar lainnya,” kata Kementerian Kesehatan Singapura.

Melihat peningkatan penyakit pernapasan di negara-negara belahan utara selama bulan-bulan musim dingin, Singapura menyatakan insiden penyakit pernapasan secara keseluruhan di Singapura tetap stabil selama sebulan terakhir, “Tidak ada indikasi peningkatan penyakit pernapasan yang parah, termasuk pada anak-anak,” ujarnya.

Baca Juga: China: Lonjakan Penyakit Pernapasan karena Flu dan Patogen Lain yang Sudah Dikenal, Bukan Virus Baru

Kementerian Kesehatan Singapura hari Sabtu, (2/12/2023) menyampaikan terjadi peningkatan signifikan kasus Covid-19 di negara tersebut, mengimbau warganya tetap menjalani vaksinasi. (Sumber: Kompas)

China, yang mengalami lonjakan "penyakit mirip influenza" sejak pertengahan Oktober, menyatakan lonjakan tersebut disebabkan oleh pengangkatan pembatasan Covie-19 dan sirkulasi patogen yang sudah dikenal, yaitu influenza dan infeksi bakteri umum yang mempengaruhi anak-anak, termasuk pneumonia mycoplasma.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO, otoritas China menyatakan mereka belum mendeteksi "patogen yang tidak biasa atau baru" di utara negara tersebut.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : CNA


TERBARU