> >

Presiden Aljazair Ledek Dewan Keamanan PBB: Mereka Langsung Lumpuh atas Masalah Palestina

Kompas dunia | 26 November 2023, 14:21 WIB
Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune berpidato di Algers, Aljazair, Selasa (21/11/2023). (Sumber: Isa Terli – Anadolu Agency)

CIUDAD DE LAPAZ, KOMPAS.TV - Presiden Aljazair, Abdelmadjid Tebboune mengungkapkan kekesalannya terhadap Dewan Keamanan (DK) PBB.

Ia menegaskan DK PBB langsung lumpuh sepenuhnya atas masalah Palestina yang tersiksa di tangan Israel.

“Pendudukan pemukiman Israel tak peduli terhadap Dewan Keamanan PBB, tak memberikan perhatian apa pun terhadap apa yang dikatakannya, tidak mempertimbangkan sedikit pun apa yang disetujuinya,” katanya saat pidato di Pertemuan Uni Afrika di Ciudad de la Paz, Guinea Equatorial dilansir dari Middle East Monitor.

Baca Juga: Dibebaskan Brigade Al-Qassam, 13 Warga Israel Sandera Hamas Telah Tiba di Negara Zionis

“Selain itu, juga mengabaikan semua tugas, tanggung jawab, dan komitmen yang dibebankan Dewan Keamanan PBB,” tambahnya.

Pada pidatonya yang dibacakan Menteri Luar Negeri Aljazair Ahmad Attaf itu, Tebboune mengatakan, komunitas internasional saat ini menyaksikan rangkaian krisis dan konflik yang cepat.

Namun ia menegaskan hal itu terjadi tanpa adanya tidakan yang bertujuan atau inisiatif politik yang serius.

“DK PBB nyaris sepenuhnya lumpuh mengingat krisis parah yang mempengaruhi sistem keamanan kolektif dunia,” tuturnya.

Tebboune mengatakan rakyat Palestina kini hidup di dalam tragedi yang nyata.

Ia menegaskan kondisi mereka semakin parah hari demi hari karena ketidakmampuan sistem internasional yang komprehensif untuk mencegah penjajah Israel melakukan kejahatannya.

Selain itu, juga tak mampu menghentikan pelanggaran Israel terhadap aturan hukum internasional.

Baca Juga: Palestina dan Yordania Tanggapi Politikus Belanda Geert Wilders soal Komentar Rasis dan Hak Merdeka

Israel dilaporkan telah membunuh lebih dari 14.854 warga sipil Palestina di Gaza sejak 7 Oktober lalu.

Menurut Menteri Kesehatan Gaza, jumlah itu termasuk di antaranya 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 perempuan.

Meski membalut serangan itu sebagai pembalasan kepada Hamas atas serangan ke wilayah Israel, kebanyakan korban adalah warga sipil Palestina.

Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya

Sumber : Middle East Monitor


TERBARU