> >

Rusia Desak Percepatan Perundingan Pembentukan Negara Palestina saat Terima Menlu KTT Arab-Islam

Kompas dunia | 22 November 2023, 01:40 WIB
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menjadi tuan rumah pertemuan dengan para Menteri Luar Negeri dari KTT Arab-Islam di Moskow, Selasa (21/11/2023). (Sumber: TASS)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menjadi tuan rumah pertemuan dengan para Menteri Luar Negeri dari KTT Arab-Islam di Moskow, Selasa (21/11/2023).

Dalam pertemuan dengan rekan-rekannya dari sejumlah negara anggota Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Lavrov menyerukan dimulainya kembali proses perundingan pembentukan negara Palestina yang berdaulat sesuai batas 1967.

Dia meminta dunia tidak hanya fokus pada masalah-masalah strategis, tetapi perlu mulai bekerja untuk menciptakan prasyarat bagi penyelesaian.

"Maksud saya, terutama, persiapan untuk memulai kembali proses perdamaian berdasarkan dasar yang diakui secara internasional, disetujui dalam PBB, dalam Inisiatif Perdamaian Arab 2002, yang diusulkan oleh Raja Arab Saudi, yang disetujui oleh semua negara Liga Arab dan semua negara anggota OKI, dan yang mengimplikasikan pendirian negara Palestina yang independen, utuh, berdaulat dalam batas-batas tahun 1967 dan dengan ibu kota di Yerusalem Timur," ujar Lavrov, seperti dilaporkan TASS.

Dia menekankan pendirian mekanisme diplomatik kolektif sangat diperlukan selain upaya menyelesaikan masalah kemanusiaan paling mendesak di area konflik.

"Kami yakin negara-negara regional, negara-negara Arab, negara-negara Islam lainnya harus memainkan peran penting dalam mekanisme ini," tambah Lavrov.

Dalam pertemuan tersebut, Lavrov juga menegaskan sikap dan posisi bersama menentang hukuman kolektif yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Palestina di Gaza ketika membahas serangan Israel ke wilayah Palestina yang diblokade tersebut.

Lavrov mengatakan Rusia tidak mendukung terorisme dalam bentuk apapun dan meyakini perjuangan melawan terorisme tidak boleh melanggar hukum kemanusiaan, saat memberikan komentarnya mengenai konflik Israel-Palestina.

"Saya ingin menegaskan bahwa kami mengutuk segala bentuk terorisme, tetapi ketika berbicara tentang perang melawan terorisme, ada kebutuhan untuk menggunakan metode yang tidak mengindikasikan hukuman kolektif, dan tidak melanggar hukum humaniter internasional, atau dengan kata lain, dengan jujur, tidak secara terang-terangan melanggarnya," ungkapnya.

Lavrov juga menekankan perlunya melibatkan negara-negara di kawasan dalam pencarian penyelesaian jangka panjang antara Israel dan Palestina.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : TASS


TERBARU