> >

Indonesia Terpilih Jadi Anggota Dewan Eksekutif UNESCO, Berpengaruh pada Isu Artificial Intelligence

Kompas dunia | 16 November 2023, 22:35 WIB
Indonesia meraih keberhasilan signifikan dengan terpilih sebagai anggota Dewan Eksekutif UNESCO untuk periode 2023-2027. Sebagai anggota Dewan Eksekutif, peran Indonesia krusial, akan berpartisipasi aktif dalam perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan strategis program-program dan kebijakan UNESCO. Pemilihan ini berlangsung dalam Konferensi Umum UNESCO ke-42 di Markas Besar UNESCO di Paris, Prancis, Rabu (15/11/2023). (Sumber: Global Times)

Secara khusus, UNESCO bekerja menyusun dan mengadopsi kode etik untuk kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence, topik yang sangat aktual saat ini. AS tidak mampu untuk absen dari tempat di mana standar ditetapkan, terutama jika China berada di sana.

Selain Indonesia, negara-negara Asia-Pasifik lain yang terpilih sebagai anggota Dewan Eksekutif untuk periode yang sama adalah Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, Korea Selatan, dan Australia.

Baca Juga: Khawatirkan Pengaruh China di Sektor Artificial Intelligence, AS Kembali Gabung ke UNESCO

Indonesia meraih keberhasilan signifikan dengan terpilih sebagai anggota Dewan Eksekutif UNESCO untuk periode 2023-2027. Sebagai anggota Dewan Eksekutif, peran Indonesia krusial, akan berpartisipasi aktif dalam perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan strategis program-program dan kebijakan UNESCO. Pemilihan ini berlangsung dalam Konferensi Umum UNESCO ke-42 di Markas Besar UNESCO di Paris, Prancis hari Rabu, (15/11/2023). (Sumber: Kemlu RI)

Dalam persaingan ketat di Kelompok Regional IV, Indonesia bersaing dengan delapan negara lain di kawasan Asia Pasifik untuk merebut enam kursi yang tersedia.

Negara-negara yang turut bersaing termasuk Afghanistan, Australia, Bangladesh, Iran, Kyrgistan, Pakistan, Korea, dan Sri Lanka. Indonesia berhasil memperoleh dukungan suara dari 154 negara, menempatkannya pada posisi tertinggi kedua di Kelompok IV.

Dari total 188 negara anggota UNESCO yang hadir, hanya 181 negara yang memenuhi syarat untuk memberikan suara.

Terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan Eksekutif UNESCO untuk kedelapan kalinya sejak bergabung pada tahun 1950 mencerminkan pengakuan dunia terhadap kontribusi besar Indonesia dalam memajukan isu kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan, serta komunikasi dan informasi di tingkat global.

Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dan salah satu yang paling beragam, komitmen Indonesia untuk memajukan perdamaian dan pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia mencerminkan sikap proaktif yang berpusat pada persatuan, saling menghormati, dan harmoni. Keberlanjutan komitmen ini menjadi kunci penting dalam kontribusi Indonesia untuk mencapai tujuan-tujuan bersama dalam kerangka UNESCO.

Dewan Eksekutif, sebagai salah satu dari dua badan pemerintahan terpenting UNESCO setelah Konferensi Umum, terdiri dari 58 negara anggota dari enam Kelompok Regional yang bertindak di bawah wewenang Konferensi Umum UNESCO.

Untuk periode 2023-2027, komposisi anggota Dewan Eksekutif yang terpilih dari masing-masing kelompok regional adalah sebagai berikut:

  • Kelompok I: Italia, Spanyol, Perancis, Inggris, Irlandia, Jerman, Amerika Serikat.
  • Kelompok II: Serbia, Albania, Slovakia, Ceko.
  • Kelompok III: Brasil, Kuba, Dominika, Argentina.
  • Kelompok IV: Pakistan, Indonesia, Bangladesh, Sri Lanka, Republik Korea, Australia.
  • Kelompok V (a): Mauritius, Nigeria, Mozambique, Pantai Gading, Gabon, Burkina Faso, Liberia.
  • Kelompok V (b): Qatar, Arab Saudi, Oman, Irak

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kemlu RI / Kompas TV


TERBARU