> >

Sekjen PBB Terguncang atas Serangan ke Rumah Sakit Gaza, Desak Gencatan Senjata Demi Kemanusiaan

Kompas dunia | 15 November 2023, 07:30 WIB
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres hari Selasa, (14/11/2023) sangat terguncang atas kehilangan nyawa yang dramatis di rumah sakit di Gaza akibat serangan Israel yang terus berlanjut. (Sumber: United Nations / Anadolu)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres hari sangat teruncang yang mendalam atas kehilangan nyawa yang dramatis di rumah sakit di Gaza akibat serangan Israel yang terus berlanjut.

"Rasa terganggu yang mendalam itu dirasakan oleh Sekretaris Jenderal atas situasi yang mengerikan dan kehilangan nyawa yang dramatis di beberapa rumah sakit di Gaza," kata juru bicara Stephane Dujarric dalam konferensi pers, Selasa (14/11/2023).

"Demi kemanusiaan, Sekjen PBB mendesak gencatan senjata segera," tegas juru bicara Stephane Dujarric seraya menambahkan Guterres terus berkomunikasi dengan berbagai pihak dan rekan-rekan di lapangan.

Seperti diketahui, serangan Israel baru-baru ini menghantam sekitar rumah sakit utama di Gaza, Al Shifa. Kantor media Palestina menyatakan 40 pasien meninggal di dalam rumah sakit itu pada lima hari terakhir akibat pengepungan Israel dan kekurangan bahan bakar.

Militer Israel menuding Hamas punya pusat komando bawah tanah yang terletak di bawah rumah sakit tersebut, tuduhan yang dibantah keras oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas.

Baca Juga: Israel Bom Kompleks PBB di Gaza, Banyak Warga Sipil Tewas dan Terluka

Foto satelit Rumah sakit Al Shifa Gaza 11 November 2023. Sekjen PBB Antonio Guterres hari Selasa, (14/11/2023) sangat terguncang atas kehilangan nyawa yang dramatis di rumah sakit di Gaza akibat serangan Israel yang terus berlanjut. (Sumber: Maxar / AP Photo)

Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.

Jumlah korban tewas warga Palestina yang terbunuh serangan Israel di Gaza telah melonjak menjadi 11.320 orang, kata keterangan kantor media pemerintah Palestina, Selasa, (14/11).

“Para korban termasuk 4.650 anak-anak dan 3.145 perempuan, sementara 29.200 lainnya terluka,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Menurut pernyataan itu, 3.600 orang lainnya belum ditemukan, termasuk 1.755 anak-anak, “Sebanyak 198 tenaga medis, 22 personel pertahanan sipil, dan 51 jurnalis juga tewas dalam serangan tersebut,” tambahnya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Anadolu / United Nations


TERBARU