PM Israel Tak Ingin Gaza Dikuasai Otoritas Palestina, Tolak Seruan Gencatan Senjata
Kompas dunia | 12 November 2023, 11:22 WIBTEL AVIV, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu menolak kekuasaan Otoritas Palestina di Jalur Gaza pasca-perang.
Netanyahu mengaku menginginkan "sesuatu yang lain" di Jalur Gaza usai menyelesaikan gempuran ke enklav berpenduduk 2,3 juta jiwa tersebut.
Pernyataan Netanyahu itu berbanding terbalik dengan keinginan Amerika Serikat (AS) untuk menggandeng Otoritas Palestina di Jalur Gaza.
Badan pemerintahan yang dipimpin Mahmoud Abbas ini kini memiliki kekuasaan administratif parsial di Tepi Barat, sedangkan Gaza dikuasai oleh Hamas.
"Harus ada sesuatu yang lain di sana (Gaza). Tidak akan ada otoritas sipil yang mendidik anak-anak mereka untuk membenci Israel, membunuh Israel, menghapuskan negara Israel," kata Netanyahu dikutip Al Jazeera, Sabtu (11/11/2023).
Baca Juga: Terkepung Pengeboman Israel, RS Al Shifa di Gaza Makamkan 100 Jenazah dalam Kompleks Rumah Sakit
Di lain sisi, Netanyahu juga menolak seruan gencatan yang semakin deras dari komunitas internasional.
PM Israel itu mengaku pihaknya akan terus memerangi Hamas dengan "kekuatan penuh."
Netanyahu menyebut Jalur Gaza akan "didemiliterisasi" setelah perang dan militer Israel akan "mengontrol keamanan" di enklav tersebut.
Netanyahu menyampaikan bahwa kontrol keamanan berarti pasukan Israel akan bebas keluar-masuk Jalur Gaza.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV