> >

Setelah Arab Saudi, Giliran Mesir Ngamuk Usai Menteri Israel Ancam Jatuhkan Bom Nuklir ke Gaza

Kompas dunia | 6 November 2023, 18:16 WIB
Amichai Ben-Eliyahu atau Amichai Eliyahu adalah penentang kuat proposal solusi dua negara Palestina dan Israel yang hidup berdampingan, dan menggambarkan Garis Hijau sebagai garis khayalan. Amichai mendukung aneksasi penuh Tepi Barat oleh Israel dan mendorong Israel untuk memaksakan kedaulatan di seluruh Yudea dan Samaria. (Sumber: Times of Israel)

KAIRO, KOMPAS.TV - Setelah Arab Saudi mengecam ucapan menteri Israel yang ingin jatuhkan bom nuklir ke Gaza, kini giliran Mesir yang mengamuk atas komentar sang menteri tersebut.

Pada Minggu (5/11/2023), Kementerian Luar Negeri Mesir menghardik ucapan Menteri Warisan Israel Amichai Eliayahu itu.

Mereka mengatakan ucapan itu adalah bukti besarnya penyimpangan dan ekstremisme yang dimiliki sejumlah pengambil keputusan di pemerintahan Israel.

Baca Juga: Amichai Eliyahu, Menteri Israel yang Setuju Serangan Nuklir ke Gaza, Tidak Ingin Palestina Merdeka

“Komunitas Internasional harus dengan tegas menghadapi retorika kekerasan, kebencian dan rasisme,” tulis Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mesir, Ahmed Abu-Zeid di media sosial X dikutip dari Egypt Independent.

“Dunia membicarakan mengenai pelucutan nuklir dan bahayanya, kini beberapa orang malah haus untuk lebih banyak pembunuhan dan kehancuran,” katanya.

Sebelumnya Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga telah mengkritik ucapan Eliayahu tersebut.

“Tidak langsung memberhentikan menteri itu dari pemerintahan dan sekadar membekukan keanggotaannya merefleksikan tingkat penghinaan pemerintah Israel terhadap semua standar hukum dan nilai-nilai kemanusiaan, moral, dan religious,” bunyi pernyataan mereka dikutip dari Al-Jazeera.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sendiri langsung bertindak setelah munculnya kecaman atas pernyataan Eliyahu.

Ia melakukan skorsing kepada Eliayahu dari rapat-rapat kabinet karena ucapannya yang penuh kontroversi tersebut.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : Egypt Independent


TERBARU