> >

Rumah Kelahiran Adolf Hitler di Austria Dijadikan Kantor Polisi buat Halau Peziarah

Kompas dunia | 3 Oktober 2023, 07:20 WIB
Tampilan eksterior rumah kelahiran Adolf Hitler di Braunau Am Inn, Austria. Foto diambil pada 27 September 2012. Rumah tempat lahir Hitler diubah menjadi kantor polisi untuk mencegah orang-orang yang mengglorifikasi pemimpin Nazi Jerman itu berziarah. (Sumber: Kerstin Joensson/Associated Press)

BRAUNAU AM INN, KOMPAS.TV - Rumah tempat lahir Adolf Hitler di Austria diubah menjadi kantor polisi untuk mencegah orang-orang yang mengglorifikasi pemimpin Nazi Jerman tersebut, berziarah.

Proyek untuk mengubah rumah itu menjadi kantor polisi dimulai pada Senin (2/10/2023).

Keputusan untuk mengubah rumah kelahiran Adolf Hitler itu menjadi kantor polisi dibuat pada akhir 2019 lalu. Di petak rumah kelahiran Hitler, rencananya akan dibangun kantor polisi distrik dan cabang akademi untuk melatih polisi tentang hak asasi manusia.

Adolf Hitler diketahui lahir di rumah di Braunau am Inn, dekat perbatasan Jerman itu pada 1889 silam. Ia kemudian menjadi politikus terkemuka di Jerman dan mengobarkan Perang Dunia Kedua.

Baca Juga: Kontroversial! Jam Tangan Adolf Hitler Terjual Rp16,3 Miliar, Disambut Kemarahan Pemimpin Yahudi

Menurut pantauan Associated Press, Senin, pekerja proyek telah memasang pembatas dan melakukan pengukuran untuk konstruksi. Kantor polisi di tempat itu rencananya bisa difungsikan mulai awal 2026.

Sebelumnya, pemilik rumah kelahiran Hitler tersebut sempat berperkara dengan pemerintah Austria. Namun, Mahkamah Agung Austria kemudian memutuskan bahwa pemerintah berhak mengambil alih bangunan itu kendati pemiliknya menolak untuk menjualnya.

Bangunan itu disewa Kementerian Dalam Negeri Austria sejak 1972 untuk mencegah "penyalahgunaan." Rumah kelahiran Hitler kosong sejak 2011 usai sebuah pusat perawatan orang dewasa dengan disabilitas, hengkang dari sana per 2011.

Pemerintah Austria beralasan bahwa menempatkan polisi di bekas rumah kelahiran Hitler akan menjadi alih fungsi terbaik bagi bangunan itu.

Sebuah prasasti bertuliskan "Demi kemerdekaan, demokrasi, dan kebebasan. Jangan ada fasisme lagi. Jutaan nyawa terbunuh mengingatkan kita" rencananya tetap akan dipajang di depan bangunan tersebut.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU