> >

Mosaik Kristen Kuno Berusia 1.800 Tahun di Lembah Armageddon Mau Diboyong ke AS, Picu Kontroversi

Kompas dunia | 15 Agustus 2023, 23:50 WIB
Seorang arkeolog menunjuk sebidang lantai berdekorasi yang berumur hampir 1.800 tahun dari era Kristen awal. Mosaik ini ditemukan oleh arkeolog Israel pada 6 November 2005 di area penjara Megiddo di Israel. Pemerintah Israel tengah mempertimbangkan untuk meminjamkan mosaik itu ke Museum Alkitab di Washington, Amerika Serikat (AS).  (Sumber: AP Photo/Ariel Schalit, File)

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Isu pembongkaran mosaik Kristen Kuno di Tel Megiddo, lembah yang dipercaya menjadi tempat Armageddon kelak, menuai kontroversi di kalangan arkeolog. Pemerintah Israel tengah mempertimbangkan untuk meminjamkan mosaik itu ke Museum Alkitab di Washington, Amerika Serikat (AS).

Kalangan arkeolog khawatir dengan reputasi museum tersebut yang pernah melakukan praktik akuisisi kontroversial. Sejumlah pihak juga khawatir jika mosaik bergambar Yesus Kristus itu hanya akan diperlakukan sebagai alat ideologis, alih-alih artefak sejarah.

Mosaik tersebut, dikenal sebagai Mosaik Megiddo, diyakini berasal dari gereja paling awal di dunia, terletak di sebuah desa era Romawi di daerah yang kini dikuasai Israel. Mosaik ini ditemukan Israel pada 2005 silam ketika hendak memperluas bangunan penjara di lokasi tersebut.

Baca Juga: Bak Film Armageddon, NASA Akan Tabrakkan Pesawat ke Asteroid yang Ancam Bumi

Penjara itu dibangun di area bersejarah di Tel Megiddo. Penjara tersebut kini digunakan untuk menahan narapidana Palestina.

Di sekitar area Mosaik Megiddo, terdapat lembah yang diyakini sebagian Kristen, terutama Kristen Evangelis, menjadi medan perang sebelum Kedatangan Kedua Kristus.

Sejumlah arkeolog dan akademisi telah menyatakan kebaratan atas rencana peminjaman Mosaik Megiddo. Cavan Concannon, profesor agama di University of Southern California khawatir dengan reputasi Museum Alkitab yang disebutnya terkait dengan "institusi-institusi yang mempromosikan Kristen Evangelis kulit putih, nasionalisme Kristen, dan Zionis Kristen."

"Saya khawatir bahwa mosaik itu akan kehilangan konteks historis yang sebenarnya dan diberi konteks ideologis yang membantu pihak museum menyampaikan narasinya," kata Concannon dikutip Associated Press, Selasa (15/8/2023).

Sebagian akademisi lain mengkritik rencana pemindahan mosaik karena studi terhadapnya belum sepenuhnya selesai. Direktur Center for the Mediterranean World Matthew Adams menyebut mosaik itu masih dibutuhkan di Tel Meggido untuk keperluan studi.

"Adalah sangat prematur untuk memindahkan mosaik itu," kata Adams.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU