> >

Update Kudeta Niger: Junta Tolak Kunjungan ECOWAS dan PBB, Situasi Afrika Barat Bakal Rumit

Kompas dunia | 9 Agustus 2023, 11:10 WIB
Pendukung kudeta militer Nigeria berdemonstrasi di depan Kedubes Prancis, Minggu (30/7/2023), sambil meneriakkanm dukungan ke Putin dan Rusia. (Sumber: AP PHOTO/Sam Mednick)

Selain dibela Burkina Faso dan Niger, junta militer Niger dilaporkan meminta bantuan tentara bayaran Rusia, Wagner Group untuk menghadapi potensi intervensi militer. Bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin sudah mengisyaratkan bahwa mereka siap membantu junta.

"Kami selalu berpihak pada kebaikan, di pihak keadilan, dan di pihak mereka yang berjuang untuk kedaulatan dan hak-hak rakyat. Panggil kami kapan pun," kata Prigozhin.

Di lain pihak, Amerika Serikat (AS) berupaya menjalin upaya diplomatik dengan mengirimkan perwakilan untuk menemui Bazoum. Namun, permintaan AS ini ditolak junta Niger.

Sementara itu, bekas penjajah Niger, Prancis diketahui belum melakukan tindakan tertentu terkait kudeta Niger. Prancis diketahui punya sekitar 1.500 tentara yang saat ini bertugas di negara tersebut.

Di lain sisi, dukungan kepada junta militer Niger di kalangan rakyat belum diketahui. Sebelumnya, banyak masyarakat yang mengungkapkan ketidak puasan dengan rezim Bazoum terkait situasi ekonomi dan keamana negara itu.

Adapun Niger dikenal sebagai salah satu produsen uranium terbesar dunia dengan total produksi 2.020 metrik ton uranium pada 2022 silam. Ironisnya, tetangga Nigeria ini menjadi salah satu negara termiskin di dunia.

Baca Juga: Kudeta Niger: Diancam Intervensi Militer, Uranium Dicuri Prancis hingga Minta Bantuan Wagner Group

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU