> >

Korban Tewas Bertambah Jadi 54 Orang, ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Pengeboman di Pakistan

Kompas dunia | 1 Agustus 2023, 07:26 WIB
Korban bom bunuh diri dibawa dengan menggunakan mobil ambulan ke rumah sakit terdekat, Minggu (30/7/2023). Bom yang terjadi di distrik Bajaur, Pakistan, ini menewaskan sedikitnya 54 orang dan 200 orang lainnya terluka. (Sumber: The Associated Press)

Militer Pakistan menghabiskan waktu bertahun-tahun memerangi Taliban Pakistan, yang juga dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan, atau TTP, di Bajaur sebelum mendeklarasikan distrik itu bersih dari militan pada 2016. Namun partai Jamiat Ulama Islam, yang dipimpin oleh ulama dan politisi garis keras Fazlur Rehman, tetap menjadi kekuatan politik yang kuat.

Pada hari Senin, polisi mencatat pernyataan dari beberapa orang yang terluka di sebuah rumah sakit di Khar, kota utama distrik tersebut.

Kerabat perempuan dan anak-anak meratap dan memukuli dada mereka di rumah duka pada hari Senin ketika para korban tewas dimakamkan. Ratusan pria mengikuti peti mati ke masjid dan area terbuka untuk salat jenazah khusus dan kemudian membawa jenazah ke perbukitan untuk dimakamkan.

Ucapan belasungkawa terus mengalir dari seluruh negeri, puluhan orang yang mengalami luka ringan dipulangkan dari rumah sakit, sementara yang terluka parah dibawa ke ibu kota provinsi Peshawar dengan helikopter tentara. Jumlah korban tewas terus meningkat karena beberapa orang yang terluka parah meninggal di rumah sakit, kata dokter Gul Naseeb.

Baca Juga: Ledakan Bom di Pakistan, 40 Orang Tewas dan 100 Lainnya Luka-Luka

Gul Akbar, ayah dari seorang anak laki-laki berusia 11 tahun yang terluka dalam serangan itu, mengatakan kepada The Associated Press bahwa seluruh keluarganya terkejut setelah mendengar tentang pengeboman hari Minggu. Dia mengatakan dia pertama kali pergi ke lokasi serangan, dan kemudian menemukan putranya Taslim Khan dirawat di sebuah rumah sakit di Khar.

“Apa yang akan saya lakukan jika dia juga mati syahid? Lima anak tewas dalam serangan biadab ini, dan kami ingin tahu kesalahan apa yang dilakukan anak-anak kami,” katanya.

Partai Rehman sedang bersiap untuk mengikuti pemilu, yang diharapkan akan diselenggarakan pada bulan Oktober atau November. Abdul Rasheed, salah satu pemimpin senior partai, mengatakan "pengeboman itu ditujukan untuk melemahkan partai tetapi serangan semacam itu tidak dapat menghalangi tekad kami".

Partai Rehman adalah bagian dari pemerintahan koalisi Perdana Menteri Shehbaz Sharif, yang berkuasa pada April 2022 dengan menggulingkan mantan Perdana Menteri Imran Khan melalui mosi tidak percaya di badan legislatif.
 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU