> >

Rusuh Prancis Makin Parah, Macron Minta Orang Tua Tak Izinkan Anak Remaja Mereka Keluar Rumah

Kompas dunia | 30 Juni 2023, 21:44 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak orang tua tidak mengizinkan anak remaja mereka keluar rumah untuk meredam kerusuhan yang makin menyebar di Prancis, sambil menyebut media sosial menjadi pemicu kekerasan karena penggunanya meniru kerusuhan di tempat lain. (Sumber: AP Photo)

Kerusuhan ini meluas hingga ke Ibu Kota Belgia, Brussels, di mana sekitar belasan orang ditahan selama bentrokan terkait penembakan di Prancis dan beberapa kebakaran berhasil dikendalikan.

Di beberapa lingkungan Paris, sekelompok orang melemparkan petasan ke arah pasukan keamanan.

Kantor polisi di distrik ke-12 kota ini diserang, sementara beberapa toko di sepanjang jalan Rivoli, dekat museum Louvre, dan di Forum des Halles, pusat perbelanjaan terbesar di pusat Paris, dirampok.

Di kota pelabuhan Mediterania, Marseille, polisi berusaha membubarkan kelompok-kelompok kekerasan di pusat kota, kata otoritas regional.

Insiden serupa pecah di puluhan kota di seluruh Prancis.

Sebanyak 40.000 petugas polisi dikerahkan untuk meredam protes ini. Polisi nasional mengatakan, total 875 orang ditahan semalam, termasuk 408 di wilayah Paris saja.

Baca Juga: Prancis Rusuh karena Remaja 17 Tahun Tewas Ditembak Polisi, Lebih 400 Orang Ditangkap

Prancis mengerahkan puluhan ribu polisi hari Kamis (29/6/2023) dalam upaya mengatasi kerusuhan perkotaan yang meluas setelah seorang remaja berusia 17 tahun ditembak mati oleh polisi sehingga menggemparkan negara tersebut.  (Sumber: AP Photo)

Sekitar 200 petugas polisi terluka, menurut juru bicara polisi nasional. Tidak ada informasi yang tersedia tentang cedera di antara sisanya penduduk.

Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin pada Jumat mengutuk apa yang disebutnya sebagai malam "kekerasan yang jarang terjadi."

Kantornya menggambarkan penangkapan tersebut sebagai peningkatan tajam dibandingkan operasi sebelumnya sebagai bagian dari upaya pemerintah secara keseluruhan untuk "sangat tegas" dengan para perusuh.

Pemerintah Prancis belum sampai pada tahap mengumumkan keadaan darurat, langkah yang diambil untuk meredam minggu-minggu kerusuhan di seluruh Prancis setelah kematian tidak disengaja dua anak laki-laki yang melarikan diri dari polisi pada 2005.

Namun, Perdana Menteri Elisabeth Borne menyarankan pada Jumat bahwa opsi tersebut sedang dipertimbangkan.

Presiden Emmanuel Macron meninggalkan pertemuan puncak Uni Eropa di Brussels, di mana Prancis memainkan peran penting dalam pembuatan kebijakan Eropa, untuk kembali ke Paris dan mengadakan pertemuan keamanan darurat pada Jumat.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah

Sumber : Associated Press


TERBARU