> >

Cara Baru Obati Kanker, Ilmuwan Mempelajari Pengobatan dengan Menggunakan Vaksin

Kompas dunia | 28 Juni 2023, 07:37 WIB
Perawat Erika Obrietan memberikan dosis ketiga vaksin kanker payudara eksperimental kepada pasien Kathleen Jade di University of Washington Medical Center, Amerika Serikat, Selasa, 30 Mei 2023, di Seattle. (Sumber: Associated Press)

SEATTLE, KOMPAS.TV – Para ilmuwan menemukan cara baru yang tidak biasa untuk mengobati kanker, yaitu dengan menggunakan vaksin. Vaksin yang biasanya digunakan untuk mencegah penyakit tertentu, kini digunakan untuk pengobatan kanker.

Ini bukan vaksin tradisional yang mencegah penyakit, tetapi suntikan yang digunakan untuk mengecilkan tumor dan menghentikan kanker untuk datang kembali. Target perawatan eksperimental ini adalah pasien kanker payudara dan paru-paru, juga untuk pasien kanker kulit dan kanker pankreas.

“Kami mendapatkan sesuatu untuk bekerja. Sekarang kita perlu membuatnya bekerja lebih baik, ”kata Dr. James Gulley, yang membantu memimpin sebuah penelitian di National Cancer Institute yang mengembangkan terapi kekebalan, termasuk vaksin untuk pengobatan kanker.

Sebelumnya, para ilmuwan memahami bagaimana kanker bersembunyi dari sistem kekebalan tubuh. Vaksin kanker, seperti imunoterapi lainnya, dapat meningkatkan sistem kekebalan untuk menemukan dan membunuh sel kanker. Dan vaksin baru yang menggunakan mRNA, sebetulnya dikembangkan untuk kanker, namun kini digunakan untuk vaksin COVID-19.

Baca Juga: Kasus Penularan Rabies Masih Tinggi, Dinkes Bengkulu Gencarkan Vaksinasi Hewan Peliharaan!

“Agar vaksin dapat bekerja, sel T ‘diajarkan’ untuk membentuk sebuah sistem kekebalan yang mengenali kanker sebagai sesuatu yang berbahaya,” kata Dr. Nora Disis dari Cancer Vaccine Institute UW Medicine di Seattle. Setelah dilatih, sel T dapat melakukan perjalanan ke mana saja di tubuh untuk memburu bahaya tersebut.

“Jika Anda melihat sel T yang aktif, itu hampir seperti kaki,” katanya. "Anda bisa melihatnya merangkak melalui pembuluh darah untuk keluar ke jaringan," ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.

Namun untuk pengembangan metode pengobatan ini, masih sangat dibutuhkan pasien relawan untuk penelitian.

Kathleen Jade, 50, mengetahui bahwa dia menderita kanker payudara pada akhir Februari, hanya beberapa minggu sebelum dia dan suaminya berangkat dari Seattle untuk berpetualang keliling dunia. 

Akhirnya dia membatalkan rencananya untuk berlayar keliling dunia, dan memilih untuk duduk di ranjang rumah sakit sambil menunggu dosis ketiga dari vaksin eksperimental yang digunakan untuk menyembuhkan kanker. Dia mendapatkan vaksin itu untuk melihat apakah tumornya akan menyusut sebelum operasi.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU