> >

Kontroversial! Napi Ini Dibebaskan 4 Tahun Lebih Cepat usai Eksekusi Mati 26 Narapidana

Kompas dunia | 22 Juni 2023, 14:30 WIB
Ilustrasi. Pembebasan seorang napi lebih cepat 4 tahun, 4 bulan dari yang seharusnya, menjadi kontroversi di Bangladesh karena itu dilakukan setelah dia mengeksekusi mati 26 napi lainnya.(Sumber: Shutterstock via Kompas.com)

DHAKA, KOMPAS.TV - Pembebasan seorang napi lebih cepat 4 tahun, 4 bulan dari yang seharusnya, menjadi kontroversi di Bangladesh. Pasalnya, pembebasan tersebut diberikan setelah napi itu mengeksekusi mati 26 narapidana lainnya di penjara.

Pada 1991, Shahjahan Bhuiyan dihukum penjara 42 tahun karena melakukan pembunuhan.

Tetapi ia mendapatkan pengurangan hukuman setelah mengeksekusi mati 26 napi lainnya dengan cara digantung selama dipenjara.

Baca Juga: Media Korea Utara Ejek Kunjungan Menlu AS Blinken ke China: Perjalanan Mengemis yang Memalukan

Pria berusia 74 tahun itu menerima keringanan dua bulan untuk setiap eksekusi yang dilakukannya.

Hal itu ditambah dengan perilaku baik dan aspek lainnya yang semakin mempersingkat hukumannya.

Dilansir Oddity Central, Rabu (21/6/2023), Shahjahan menjadi algojo di Penjara Pusat Dhaka pada 2001, setelah memberi tahu petugas penjara bahwa ia tahu cara menangani tali.

Bangladesh adalah salah satu dari sedikit negara di dunia yang menerapkan hukuman mati dengan cara digantung, sehingga keahliannya dihargai.

“Saya menikmati waktu yang menyenangkan (di penjara, red),” kata Shahjahan saat keluar dari Penjara Pusat Dhaka.

Baca Juga: Pilot Ukraina Memohon-mohon ke Barat, Minta Jet Tempur F-16 Segera Dikirimkan untuk Hadapi Rusia

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Oddity Central


TERBARU