> >

Ukraina Klaim Rebut Tujuh Desa dalam Serangan Balik, Rusia: Belum, Pertempuran Masih Berlangsung

Kompas dunia | 13 Juni 2023, 21:35 WIB
Pasukan Ukraina mengklaim berhasil merebut kembali tujuh desa seluas 90 kilometer persegi dari pasukan Rusia dalam seminggu terakhir, kata wakil menteri pertahanan hari Senin, (12/6/2023). (Sumber: Ukraine Military)

KIEV, KOMPAS.TV - Pasukan Ukraina mengeklaim berhasil merebut kembali tujuh desa seluas 90 kilometer persegi dari pasukan Rusia dalam seminggu terakhir, kata Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Senin (12/6/2023). Klaim itu dilontarkan ketika tahap awal serangan balik Kiev mencatat keberhasilan kecil, seperti laporan Associated Press, Selasa (13/6). 

Namun, Moskow belum mengakui klaim itu karena pertempuran masih berlangsung dan pergerakan pasukan masing-masing masih maju-mundur.

Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar menulis di aplikasi Telegram bahwa bendera Ukraina kembali berkibar di Desa Storozhov di Provinsi Donetsk timur, dan pasukannya juga telah merebut tiga desa kecil lainnya di dekatnya serta tiga desa di provinsi tetangga, Zaporizhzhia.

"Pertempuran berat, tetapi pergerakan kita ada, dan itu sangat penting," kata Presiden Volodymyr Zelenskyy dalam pidato video. Ia menambahkan cuaca hujan menjadi tantangan bagi pasukannya, dan dirinya sudah membahas dengan komandan militer tentang "titik-titik front yang perlu kita kuatkan dan tindakan apa yang bisa kita ambil untuk mengalahkan posisi-posisi Rusia lebih banyak lagi."

Pada hari Minggu, pejabat Ukraina mengatakan pasukan mereka merebut desa-desa Donetsk yaitu Blahodatne, Makarivka, dan Neskuchne, di sebelah selatan kota Velyka Novosilka. Maliar hari Senin melaporkan desa-desa di provinsi Zaporizhzhia yaitu Lobkove, Levadne, dan Novodrivka juga kembali berada di bawah kendali Ukraina.

Pejabat Rusia tidak mengonfirmasi keberhasilan Ukraina tersebut, yang tidak dapat diverifikasi dan dapat berubah dalam perang yang berkecamuk.

Rusia mengatakan penguasaan tersebut hanya mencakup sebagian kecil wilayah dan menunjukkan kesulitan pertempuran yang dihadapi oleh pasukan Ukraina, yang harus berjuang satu meter demi satu meter untuk merebut kembali sekitar satu perlima wilayah negara mereka yang berada di bawah pendudukan Rusia.

Baca Juga: Megawati: Putin Dulu Biarkan Ukraina Merdeka dari Uni Soviet, tapi Mereka Malah Dekat ke NATO

Artileri Ukraina menembaki pasukan Rusia dekat Bakhmut pada 27 Mei 2023. Pasukan Ukraina mengklaim berhasil merebut kembali tujuh desa seluas 90 kilometer persegi dari pasukan Rusia dalam seminggu terakhir, kata wakil menteri pertahanan pada Senin, (12/6/2023). (Sumber: AP Photo)

Pertempuran terbaru di tepi barat dari garis depan sepanjang 1.000 kilometer ini menjadi rumit oleh pecahnya bendungan yang menyebabkan banjir memasuki bagian dari Sungai Dnieper yang memisahkan kedua belah pihak.

Analis dan pejabat militer dari negara-negara Barat memperingatkan upaya mengusir pasukan Rusia yang bersenjata kuat dan bertahan di Ukraina dapat memakan waktu bertahun-tahun, dan keberhasilan kontra serangan Ukraina masih belum pasti.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan di Paris bahwa kontra serangan Ukraina dimulai beberapa hari yang lalu dan "akan dikerahkan dalam beberapa minggu, jika tidak bulan".

Vladimir Rogov, seorang pejabat yang ditunjuk oleh Moskow di wilayah Zaporizhzhia di ujung barat dari garis depan, mengatakan "pertempuran sengit" berkecamuk di daerah tersebut hari Senin, melibatkan artileri Rusia, mortir, dan kekuatan udara.

Desa-desa tersebut merupakan bagian dari wilayah garis depan Rusia yang menjorok ke wilayah yang dikuasai Ukraina. Meskipun hanya beberapa kilometer jauhnya, namun wilayah tersebut baru-baru ini menjadi salah satu pusat pertempuran intens di sepanjang garis depan yang melintasi Ukraina selatan dan timur.

Meskipun ukurannya kecil, penaklukan desa-desa tersebut melibatkan serangan ke pertahanan Rusia di garis depan pertama dan dapat memungkinkan pasukan Ukraina untuk mencoba serangan yang lebih dalam ke wilayah yang diduduki.

Pasukan Rusia mengendalikan wilayah Ukraina yang jauh lebih sedikit daripada sebelumnya setelah serangan balik Ukraina yang tahun lalu yang merebut kembali kota utara Kharkiv dan kota selatan Kherson.

Baca Juga: Serangan Balasan Ukraina Mulai Berbuah Hasil, Tiga Desa di Garis Depan Donetsk Direbut Kembali

Tank Ukraina sedang menembaki posisi pasukan Rusia dekat Chasiv Yar. Pasukan Ukraina mengklaim berhasil merebut kembali tujuh desa seluas 90 kilometer persegi dari pasukan Rusia dalam seminggu terakhir, kata wakil menteri pertahanan pada Senin, (12/6/2023). (Sumber: AP Photo)

Sabtu (10/6) lalu, Zelenskyy mengatakan "serangan balasan dan tindakan pertahanan sedang berlangsung" tanpa menyebutkan apakah itu adalah serangan balasan yang besar.

Sehari sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan serangan balasan telah dimulai dan pasukan Ukraina menderita "kerugian yang signifikan".

Pasukan Ukraina fokus pada wilayah Zaporizhzhia dan Bakhmut, di antara lokasi lainnya. Pihak Rusia mengatakan pasukan mereka sebagian besar bertahan pada posisinya.

Namun Semyon Pegov, seorang blogger militer Rusia terkenal yang dikenal dengan nama panggilan WarGonzo, mengakui pasukan Rusia mundur dari Blahodatne, Neskuchne, dan Makarivka, dan mengatakan pasukan Ukraina mencoba mendorong maju di sepanjang tepian Sungai Mokri Yaly pada hari Senin.

Alexander Kots, koresponden militer untuk harian Rusia Komsomolskaya Pravda, mengatakan pasukan Ukraina berusaha maju, meskipun dengan kerugian besar, menuju Kota Staromlinovka yang terletak di jalan raya strategis menuju kota pelabuhan Mariupol. Pasukan Rusia merebut kota tersebut lebih dari setahun yang lalu, setelah pasukan Ukraina bertahan selama beberapa bulan dalam pertahanan yang melelahkan dan putus asa.

Secara terpisah, hari Senin, Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan setidaknya empat warga sipil tewas dan 16 lainnya terluka akibat tembakan Rusia dalam 24 jam terakhir.

Di Donetsk, tembakan Rusia diklaim Ukraina menghantam 9 kota dan desa dan menewaskan satu warga sipil dan melukai dua lainnya. Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko mengunggah gambar bangunan apartemen dan pusat kebudayaan yang rusak akibat serangan Rusia di kota Avdiivka.

Baca Juga: Prasyarat Damai Tak Terpenuhi, Kremlin Tolak Dialog dengan Ukraina

Posisi desa Blahodatne yang diklaim berhasil direbut Ukraina. Pasukan Ukraina mengklaim berhasil merebut kembali tujuh desa seluas 90 kilometer persegi dari pasukan Rusia dalam seminggu terakhir, kata wakil menteri pertahanan pada Senin, (12/6/2023). (Sumber: Ukraine Military)

Di Kharkiv, di sebelah utara, pasukan Rusia menyerang beberapa permukiman dengan artileri, mortir, dan tembakan roket, melukai setidaknya tiga orang, tulis kepala administrasi negara bagian regional Oleh Synehubov di Telegram.

Kemajuan Ukraina dilaporkan terjadi saat pihak berwenang di kedua belah pihak garis depan terus melakukan upaya penyelamatan dan relokasi bagi warga sipil di wilayah Kherson yang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat banjir dari kebocoran bendungan Kakhovka pekan lalu.

Dengan banyak rumah dan toko yang terendam air sungai yang tercemar, PBB dan kelompok bantuan lainnya mengatakan akses ke air bersih sangat penting dan penyakit yang ditularkan melalui air menjadi risiko besar. Ribuan orang telah dievakuasi, meskipun beberapa masih tinggal di tempat.

Gubernur Kherson Oleksandr Prokudin mengatakan pada hari Senin bahwa tingkat air telah turun. Sekarang rata-rata sekitar 3 meter (hampir 10 kaki) lebih tinggi dari normal, turun dari sekitar 5 meter pada tingkat puncak pekan lalu.

Lebih dari 32 kota dan desa masih terendam banjir, katanya, dan pasukan Rusia terus melakukan serangan terhadap area yang terendam yang dikuasai oleh Ukraina di tepian barat sungai tersebut.

Pada hari Minggu, Prokudin mengatakan tiga orang tewas ketika pasukan Moskow membuka api terhadap sebuah perahu evakuasi yang membawa orang-orang dari daerah yang diduduki Rusia menuju daerah yang dikuasai Ukraina.

 

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU