> >

Pangeran Harry Tuntut Surat Kabar, Mantan Reporter Daily Mirror Diinterogasi di Persidangan

Kompas dunia | 9 Juni 2023, 08:59 WIB
Pangeran Harry (kanan) bersama pengacaranya saat meninggalkan Pengadilan Tinggi di London, Rabu (7/6/2023). (Sumber: The Associated Press)

LONDON, KOMPAS.TV – Sidang tuntutan Pangeran Harry terhadap penerbit surat kabar diselenggarakan pada Kamis (8/6/2023) di London. Dalam persidangan ini, seorang mantan reporter tabloid diinterogasi tentang informasi yang dipublikasikan medianya. 

Pada hari terakhir pembuktian, pengacara Pangeran Harry, David Sherborne, menginterogasi mantan koresponden kerajaan untuk  Daily Mirror Jane Kerr. Tulisan Kerr muncul dalam 33 artikel yang disebut Harry sebagai contoh pelanggaran hukum yang dilakukan penerbit Surat Kabar Mirror Group.

Pengacara menanyakan kepada Kerr, apakah informasi yang dia dapatkan berasal dari peretasan telepon.
“Sama sekali tidak,” kata Kerr dengan nada marah.

“Saya tidak pernah menyadap pesan suara. Saya bahkan tidak tahu caranya," ujar Kerr seperti dikutip dari Associated Press. 

Baca Juga: Terungkap! Alasan Meghan Markle Tak Temani Pangeran Harry di Penobatan Raja Charles III

Dia juga membantah mengetahui tentang pelanggaran hukum oleh jurnalis lepas atau penyelidik swasta yang dipekerjakan oleh surat kabar tersebut.

Kerr mengakui dalam pernyataan saksi tertulisnya bahwa Piers Morgan, yang mengedit Daily Mirror antara 1995 dan 2004, kadang-kadang mengarahkan atau menyuntikkan informasi ke dalam sebuah cerita tanpa diketahui sumbernya.

Ditanya oleh Sherborne tentang sumber kutipan tersebur dia berkata, “Saya tidak dapat mengatakan dengan pasti dari mana saya mendapatkannya, karena saya tidak dapat mengingatnya. Mungkin saja Piers memberikannya kepadaku.”

Morgan membantah mengetahui tentang peretasan telepon di Mirror, dan perusahaan tersebut menentang klaim Harry. Mirror Group sebelumnya telah membayar lebih dari 100 juta pound (125 juta Dollar AS ) untuk menyelesaikan ratusan klaim pengumpulan informasi yang melanggar hukum, dan mencetak permintaan maaf kepada korban peretasan telepon pada tahun 2015.

 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU