> >

Bekas Presiden El Salvador Mauricio Funes Divonis 14 Tahun Penjara karena Berunding dengan Gangster

Kompas dunia | 30 Mei 2023, 05:00 WIB
Seorang hakim menjatuhkan vonis 14 tahun penjara kepada bekas Presiden El Salvador, Mauricio Funes, hari Senin (29/5/2023), karena berunding dengan geng selama masa kepemimpinannya. (Sumber: AP Photo)

SAN SALVADOR, KOMPAS.TV - Seorang hakim menjatuhkan vonis 14 tahun penjara kepada bekas Presiden El Salvador, Mauricio Funes, Senin (29/5/2023), karena berunding dengan geng selama masa kepemimpinannya.

Melansir Associated Press, Selasa (30/5/2023),  pengadilan atas Funes dimulai bulan April ketika mantan pemimpin tersebut tinggal di Nikaragua. El Salvador mengubah undang-undangnya tahun lalu untuk memungkinkan sidang in absentia.

Jaksa menuduh Funes melanggar hukum dan lalai menjalankan tugas terkait perundingan perdamaian dengan geng tahun 2012. Funes membantah berunding dengan geng atau memberikan hak istimewa kepada pemimpin geng tersebut.

Menteri Keamanan Funes, Jenderal David Munguía Payes, juga dijatuhi hukuman 18 tahun penjara atas keterlibatannya dalam perundingan tersebut.

Hukuman bagi Funes adalah 8 tahun penjara karena dianggap melanggar hukum dan enam tahun penjara karena dianggap lalai menjalankan tugas.

Jaksa mengatakan perundingan dengan geng bertujuan menurunkan tingkat pembunuhan yang dilakukan geng jalanan yang berkuasa di negara tersebut sebagai imbalan manfaat bagi pemimpin geng yang dipenjara.

Baca Juga: Basmi Kejahatan Terorganisir dan Geng Jalanan, Popularitas Presiden El Salvador Melonjak Jadi 90%

Popularitas dan dukungan publik bagi Presiden El Salvador, Nayib Bukele, melonjak tajam hingga 90 persen hasil dari tindakan keras Nayib membasmi dengan tangan besi geng jalanan dan kejahatan terorganisir.  (Sumber: AP Photo)

El Salvador mengejar Funes, yang berusia 64 tahun dan memimpin negara dari tahun 2009 hingga 2014, atas tuduhan kejahatan lain dalam setidaknya enam kasus.

Pada tahun 2015, Mahkamah Agung El Salvador menyatakan geng-geng tersebut adalah organisasi teroris. Presiden saat ini, Nayib Bukele, juga dituduh melakukan perundingan serupa dengan geng-geng tersebut.

Pada bulan Desember 2021, Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) mengatakan pemerintahan Bukele secara diam-diam melakukan perundingan dengan para pemimpin geng jalanan yang berkuasa di negara tersebut.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU