> >

Manipur India Membara karena Kekerasan Etnis, Terjadi Penembakan dan Pembakaran, Puluhan Tewas

Kompas dunia | 30 Mei 2023, 01:30 WIB
Arsip. Polisi bergerak untuk mengatasi kerusuhan di Manipur, India, yang terjadi sejak Selasa (2/5/2023). (Sumber: Eenadu.net)

IMPHAL, KOMPAS.TV - Situasi di negara bagian Manipur, timur laut India dilaporkan masih panas menyusul kekerasan etnis yang terjadi beberapa pekan belakangan. Per Senin (29/5/2023), insiden-insiden penembakan dan pembakaran dilaporkan masih terjadi di Manipur.

Negara bagian yang berbatasan dengan Myanmar ini diterpa kekerasan etnis usai kelompok-kelompok suku Kuki bentrok dengan mayoritas Hindu. Kelompok suku di Manipur meminta hak ekonomi khusus dari pemerintah pusat.

Hingga berita ini diturunkan, dilaporkan terdapat lebih dari 75 korban jiwa sehubungan kekerasan etnis ini. Ratusan orang pun mengalami luka dan lebih dari 35.000 diperkirakan terusir.

Baca Juga: Ketakutan Landa India, Teror Macan Tutul Serang Manusia yang Semakin Marak

New Delhi pun menanggapi gelombang kekerasan ini denga mengirimkan ribuan personel tentara dan paramiliter ke Manipur. Tentara dan paramiliter kemudian bentrok dengan etnis minoritas yang disebut New Delhi sebagai "pemberontak."

Kepala Menteri Negara Bagian Manipur Biren Singh menyebut 40 pemberontak Kuki tewas di tangan tentara pemerintah pada Minggu (27/5). Namun, belum jelas apakah informasi yang disampaikan Singh termasuk data total korban jiwa.

"Bentrok ini bukan antarmasyarakat, ini antara pemberontak Kuki lawan pasukan pemerintah," kata Singh dikutip Associated Press.

Gelombang bentrokan terkini disebabkan oleh operasi aparat yang menggelar razia senjata di kalangan etnis minoritas. Pihak berwenang menyebut pemberontak melakukan penembakan dan membakar rumah-rumah warga.

Sapam Rajan, juru bicara pemerintah Manipur menyebut sebanyak 1.041 senjata dan 7.500 amunisi dirampas pemberontak dari kantor polisi setempat. Sejauh ini baru sekitar 500 senjata api yang berhasil diambil kembali.

Baca Juga: Facebook Digugat Rp2.155 T oleh Pengungsi Rohingya, Dituduh Terlibat Kekerasan Etnis di Myanmar

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU