> >

Rusia Klaim Berhasil Tewaskan 70 Personel Sabotase Ukraina di Belgorod

Kompas dunia | 24 Mei 2023, 01:01 WIB
Gedung di Belgorod yang dihantam pasukan sabotase Ukraina. Pasukan militer dan aparat keamanan teritorial Rusia berhasil menggagalkan serangan lintas perbatasan yang diduga dilakukan Ukraina hari Selasa, (23/5/2023), mengklaim berhasil membunuh lebih dari 70 penyerang dalam pertempuran 24 jam. (Sumber: AP Photo)

KIEV, KOMPAS.TV - Pasukan militer dan aparat keamanan teritorial Rusia berhasil menggagalkan serangan lintas perbatasan yang diduga dilakukan Ukraina hari Selasa (23/5/2023). Moskow mengeklaim berhasil membunuh lebih dari 70 penyerang dalam pertempuran yang berlangsung selama sekitar 24 jam, kata seorang pejabat senior Moskow seperti yang dilaporkan oleh Associated Press.

Moskow menyalahkan serangan yang dimulai pada hari Senin pagi atas aksi sabotase militer Ukraina. Kiev menggambarkannya sebagai pemberontakan terhadap Kremlin oleh pihak-pihak partisan Rusia. 

Pertempuran terjadi di wilayah Belgorod, sekitar 80 kilometer di utara kota Kharkiv, di Ukraina bagian timur. Wilayah tersebut merupakan pusat militer Rusia, tempat terdapat gudang bahan bakar dan amunisi.

Ini bukan kali pertama Rusia mengeklaim adanya serangan dari pihak sabotase Ukraina, tetapi ini adalah kali pertama operasi untuk menggagalkan serangan berlanjut ke hari kedua. Upaya ini mempermalukan Kremlin dan menyoroti kesulitan yang dihadapi Moskow dalam invasi mereka ke Ukraina.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, mengeklaim penyerang bersenjata berhasil dipukul mundur oleh pasukan lokal, serangan udara, dan artileri.

"Bagian tersisa dari para nasionalis itu dipaksa kembali ke wilayah Ukraina, di mana mereka terus terkena serangan hingga mereka benar-benar dieliminasi," kata Konashenkov tanpa menyediakan bukti. Dia tidak menyebutkan adanya korban dari pihak Rusia.

Empat kendaraan tempur lapis baja dan lima truk pikap yang digunakan oleh penyerang telah dihancurkan, katanya. Pejabat setempat juga mengeklaim adanya penggunaan drone dan artileri dalam serangan tersebut.

Baca Juga: Rusia Sibuk Tangkis Serangan Lintas Perbatasan, Ukraina Bangun Narasi Pemberontakan Internal Moskow

Gedung warga di Belgorod yang dihantam pasukan sabotase Ukraina. Pasukan militer dan aparat keamanan teritorial Rusia berhasil menggagalkan serangan lintas perbatasan yang diduga dilakukan Ukraina hari Selasa, (23/5/2023), mengklaim berhasil membunuh lebih dari 70 penyerang dalam pertempuran 24 jam. (Sumber: AP Photo)

Gubernur wilayah Belgorod, Vyacheslav Gladkov, mengatakan serangan tersebut ditujukan ke daerah pedesaan di sekitar Kota Graivoron, yang berjarak sekitar 5 kilometer dari perbatasan. Ia mengatakan 12 warga sipil terluka dalam serangan tersebut, dan seorang wanita tua meninggal saat dievakuasi.

Portal berita Rusia, RBK, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya di Kementerian Dalam Negeri regional dan kepolisian setempat, menyatakan bahwa Graivoron mengalami serangan artileri yang berlangsung sekitar lima jam pada awal Senin.

Setelah itu, tank menembaki pos perbatasan Graivoron sementara desa terdekat Kozinka diterjang mortir dan roket, kata RBK mengutip sumber yang sama.

Pasukan penyerang terdiri dari 10 kendaraan lapis baja dan sejumlah pasukan yang tidak disebutkan jumlahnya, demikian laporan tersebut.

Sebelumnya pada hari Selasa, gubernur wilayah tersebut menganjurkan penduduk yang telah dievakuasi untuk tetap tinggal di tempat yang aman dan tidak pulang ke rumah sampai menerima instruksi resmi. Ia mengatakan bahwa "operasi kontraterorisme" sedang berlangsung. Menurutnya, operasi tersebut selesai pada Selasa malam.

Gladkov juga mengatakan bahwa daerah Borisovka, sekitar 20 kilometer di sebelah timur laut Graivoron, juga mendapat serangan dari pihak Ukraina pada hari Selasa. Tidak ada korban dilaporkan, katanya, tetapi ia tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Wilayah Rusia dan wilayah Ukraina yang diduduki oleh Rusia juga pernah mengalami serangan drone dan ledakan yang menyebabkan kerusakan pada kereta api, meskipun pejabat Kiev menolak tuduhan bahwa mereka yang mengatur serangan-serangan tersebut.

Baca Juga: Sindiran Zelenskyy Mental, Negara Arab Tegaskan Tetap Netral Terkait Perang di Ukraina

Tank Ukraina dekat Bakhmut, 22 Mei 2023. Gedung di Belgorod yang dihantam pasukan sabotase Ukraina. Pasukan militer dan aparat keamanan teritorial Rusia berhasil menggagalkan serangan lintas perbatasan yang diduga dilakukan Ukraina hari Selasa, (23/5/2023), mengklaim berhasil membunuh lebih dari 70 penyerang dalam pertempuran 24 jam. (Sumber: AP Photo)

Ukraina mengatakan warga negara Rusia yang tergabung dalam kelompok-kelompok yang tidak jelas seperti Korps Sukarelawan Rusia dan Legiun Kebebasan Rusia berada di balik serangan tersebut.

Komite Investigasi Rusia, lembaga penegak hukum tertinggi Rusia, mengumumkan penyelidikan terkait terorisme dan percobaan pembunuhan yang terkait dengan insiden tersebut.

Pejabat Belgorod sebelumnya tahun ini mengatakan mereka telah menghabiskan hampir 10 miliar rubel (125 juta dolar AS; 116 juta euro) untuk memperkuat pertahanan wilayah tersebut agar terhindar dari serangan selama perang.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan serangan tersebut "menimbulkan keprihatinan yang mendalam" dan bahwa "upaya yang lebih besar" diperlukan untuk mencegah serangan-serangan semacam itu di masa depan.

Peskov menolak mengatakan berapa banyak penyerang yang terlibat dalam serangan itu, dan dia juga enggan mengomentari mengapa upaya untuk menumpas penyerang memakan waktu begitu lama.

Dalam pertemuan dengan para wartawan hari Selasa, (23/5/2023) ia mengarahkan pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada Kementerian Pertahanan Rusia dan FSB (Federal Security Service) Rusia.

Gladkov, gubernur wilayah tersebut, mengatakan pihak berwenang memberlakukan kontrol khusus, termasuk pemeriksaan dokumen identitas pribadi, dan menghentikan kegiatan perusahaan yang menggunakan "bahan peledak, bahan berbahaya radioaktif, kimia, dan biologi."

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU