> >

Partai CNRT Xanana Gusmao Menang Pemilu Parlemen Timor Leste, Raih 41,6 Persen Suara

Kompas dunia | 23 Mei 2023, 19:17 WIB
Partai CNRT Timor Leste yang dipimpin Xanana Gusmao memenangkan pemilihan parlemen namun tidak berhasil meraih mayoritas mutlak, demikian hasil resmi yang diumumkan hari Selasa (23/5/2023). Hasil pemilihan hari Minggu membuka jalan bagi kembali berkuasanya Xanana Gusmao, yang berusia 76 tahun, sebagai Presiden pertama Timor Timur, jika ia dapat membentuk koalisi. (Sumber: France24)

DILI, KOMPAS.TV – Partai CNRT Timor Leste yang dipimpin Xanana Gusmao memenangkan pemilihan parlemen namun tidak berhasil meraih mayoritas mutlak. Demikian hasil resmi yang diumumkan hari Selasa (23/5/2023) seperti dilaporkan oleh France24.

Partai oposisi Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor (CNRT) memimpin dengan 41,6 persen suara, sementara pesaing utamanya dan pemimpin koalisi petahana, Fretilin, memperoleh 25,7 persen, menurut Komisi Pemilihan Umum (KPU) Timor Leste.

Hasil pemilihan hari Minggu membuka jalan bagi kembali berkuasanya Xanana Gusmao, yang berusia 76 tahun, sebagai Presiden pertama Timor Leste, jika ia dapat membentuk koalisi.

Jika tidak ada pemenang mutlak, konstitusi memberikan kesempatan kepada partai dengan suara terbanyak untuk membentuk koalisi.

Para pemilih memberikan suara mereka untuk 65 kursi di parlemen, dengan harapan mengakhiri kebuntuan politik di negara termuda di Asia ini.

CNRT berhasil meraih 31 kursi, dan akan bekerja sama dengan satu atau lebih partai lain.

Baca Juga: Jokowi Beri Waktu Sambutan pada Timor Leste yang Baru Pertama Kali Ikut KTT ASEAN

Namun, di negara tersebut, ada pertanyaan mengenai proses penghitungan suara yang lambat dan keterlambatan pengumuman hasil penghitungan suara, yang memakan waktu lebih dari 35 jam setelah penutupan pemilihan, lebih lama daripada pemilihan sebelumnya.

Lebih dari dua dekade setelah merdeka, Timor Timur masih berjuang melawan kemiskinan, dampak pandemi Covid-19, dan bencana alam yang menghancurkan, termasuk siklon tahun 2021 yang menewaskan setidaknya 40 orang.

Anggaran bekas koloni Portugal ini sangat bergantung pada pendapatan minyak, tetapi pendapatan dari proyek-proyek bahan bakar fosil yang ada akan segera habis.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : France24


TERBARU