> >

Perintah Aneh Kim Jong-Un, Paksa Warga Korea Utara Baca 10.000 Halaman Propaganda yang Memujinya

Kompas dunia | 14 Mei 2023, 16:04 WIB
Presiden Korea Utara, Kim Jong-un. (Sumber: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un mengeluarkan sebuah perintah aneh untuk dilakukan rakyatnya.

Kim Jong-un memaksa rakyat Korea Utara untuk membaca 10.000 halaman propaganda yang memujinya dan pendahulunya.

Propaganda tersebut, termasuk novel, pidato, atau transkrip dari pertemuan Kim Jong-un dan pendahulunya.

Rakyatnya juga diberitahu untuk menyimpan jurnal membaca untuk diinspeksi oleh partai.

Baca Juga: Biden Ancam Rezim Korea Utara, Adik Kim Jong-un: Cuma Omong Kosong Orang Pikun

Menurut media lokal, hal itu untuk menunjukkan apa yang telah mereka baca dan pikirkan.

“Pekerja pabrik telah dipaksa menuliskan apa yang mereka baca dan menjelaskannya kepada organisasi partai pada akhir tahun,” tutur sebuah sumber di Pyongan Selatan dikutip dari Metro.

Menurut sumber itu, para pekerja mengatakan, buku di Korea Utara, ada sebuah propaganda yang mengatakan Kim Jong-un dan pendahulunya adalah yang terbaik.

Itu sebabnya menurut sumber tersebut, rakyat Korea Utara sebenarnya tak tertarik untuk membacanya.

“Jika buku itu menyenangkan untuk dibaca seperti film Korea Selatan, bukankan kami pasti membacanya sepanjang malam?” tambahnya.

Baca Juga: Gencatan Senjata dengan Israel, Jihad Islam Palestina Langsung Lontarkan Ucapan Terima Kasih

Diyakini dorongan propaganda hari itu adalah usaha untuk menyebarkan penghalang bagi film, program TV dan musik yang Korea Utara takutkan masuk ke negara tersebut.

Sumber lainnya dari Provinsi Pyongan Utara mengatakan, bagaimana Serikat Perempuan Sosialis Korea dipaksa membaca setidaknya 30 halaman propaganda setiap hari.

Hal itu akan setara dengan 11.000 halaman selama setahun.

“Itu untuk memberantas pemikiran dan budaya reaksioner yang tersisa di benak warga dan pemuda, serta untuk mempersenjatai mereka kembali dengan ideologi partai,” ujar sumber itu.

“Tapi siapa yang mau membaca 10.000 halaman buku Korea Utara yang semua isinya tentang memuji pemimpin?” lanjutnya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya

Sumber : Metro


TERBARU