> >

Joe Biden Desak Larangan Kepemilikan Senjata Disahkan Usai Penembakan Massal di Texas

Kompas dunia | 8 Mei 2023, 09:55 WIB
Presiden AS, Joe Biden. (Sumber: AP Photo/Susan Walsh)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mendesak agar larangan kepemilikan senjata disahkan usai terjadinya penembakan Massal di Texas yang tewaskan sembilan orang.

Biden menuntut agar anggota Kongres Republikan untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) pengendalian senjata setelah kasus menyedihkan itu.

Sembilan orang, termasuk pelaku penembakan massal tewas pada traged di sebuah mal di Texas, Sabtu (6/5/2023).

Menurut dua pejabat senior penegak hukum, Minggu (7/5/2023), pelaku diketahui sebagai Mauricio Garcia, 33 tahun.

Baca Juga: Dituding Menghasut, Akhirnya Rasmus Paludan Pembakar Quran Bakal Ditangkap Kepolisian Swedia

Presiden Biden memperbarui seruannya untuk larangan senjata serbu, dan magasin berkapasitas tinggi.

Ia juga ingin diberlakukan pemeriksaan latar belakang universal dan mengakhiri kekebalan bagi produsen senjata.

Namun hanya ada sedikit kemungkinan DPR AS yang dikendalikan Partai Republik akan meloloskan RUU tersebut.

Padahal jajak pendapat menunjukkan sebagian besar orang Amerika mendukung pemeriksaan latar belakang.

“Serangan seperti itu secara mengejutkan sangat familiar. Dan komunitas Amerika telah didera 200 penembakan massal pada tahun ini, berdasarkan penghitungan,” kata Biden.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Sky News


TERBARU