> >

Polisi Selidiki Tuduhan Penistaan Agama yang Menewaskan Pengunjuk Rasa di Pakistan

Kompas dunia | 8 Mei 2023, 08:10 WIB
Ilustrasi unjuk rasa. (Sumber: Tribun News)

PESHAWAR, KOMPAS.TV – Unjuk rasa untuk sebuah partai politik di Peshawat, Pakistan, berakhir maut. Satu orang peserta unjuk rasa dipukuli hingga tewas karena diduga melakukan penistaan agama.

Polisi setempat mengatakan Maulana Nigar Alam, 40, dibunuh pada Sabtu (6/5/2023) malam oleh para demonstran di desa Sawaldher, Peshawar, Pakistan. Saat ini kasus masih ditangani dan diselidiki kepolisian.

Para pengunjuk rasa, yang berkumpul untuk menyatakan dukungan bagi peradilan negara, menuduh Alam melakukan penistaan agama ketika dia berdoa sebagai penutup di akhir acara.

Baca Juga: Massa Parpol di Pakistan Mengamuk, Gebuki Tertuduh Penista Agama hingga Mati

“Beberapa kata dari doanya dianggap menghujat oleh sejumlah pengunjuk rasa, menyebabkan penyiksaan dan kematian di tangan massa yang marah,” kata polisi Iqbal Khan seperti dikutip dari Associated Press.

Saksi mata mengatakan wakil polisi yang bertugas dalam unjuk rasa berusaha menyelamatkan pria itu dengan menguncinya di toko terdekat, tetapi massa mendobrak pintu dan menyerangnya.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan orang-orang mendorong pria itu ke tanah, menendangnya, dan memukulinya dengan pentungan. Pria itu meninggal di sekitar tempat kejadian.

Polisi kemudian mengamankan jenazahnya dan mengatakan penyelidikan sedang dilakukan.

Baca Juga: Kantor Polisi Kontra-Terorisme Pakistan Alami Dua Ledakan, 12 Orang Tewas

Menuduh orang melakukan penistaan agama di Pakistan adalah hal yang sering terjadi.

Bulan lalu, polisi Pakistan menangkap dan kemudian membebaskan seorang warga negara China bernama Tian, yang bekerja di proyek bendungan di Pakistan dan dituduh melakukan penistaan agama oleh penduduk setempat.

Pada bulan Februari, massa yang marah memasuki sebuah kantor polisi di kota Lahore, Pakistan timur, menculik seseorang yang dituduh melakukan penistaan agama dari selnya dan membunuhnya.

Pada tahun 2021, seorang warga negara Sri Lanka, Priyantha Diyawadanage, yang bekerja sebagai manajer pabrik di Pakistan, dibunuh oleh massa yang marah atas tuduhan penistaan.

Pada tahun 2017, mahasiswa Pakistan Mashal Khan dibunuh oleh massa di lingkungan universitasnya atas tuduhan memposting konten yang dianggap penistaan secara online.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU