> >

Taliban Tegaskan Tak Merasa Perlu Buru-Buru Setujui Kesepakatan Lithium US$10 Miliar dengan China

Kompas dunia | 3 Mei 2023, 03:05 WIB
Lithium kasar. Taliban hari Senin (1/5/2023) menegaskan tidak merasa perlu terburu-buru memberikan akses ke China untuk menambang cadangan lithium Afghanistan, meskipun China menawarkan 10 miliar dollar AS untuk akses ke deposit logam tersebut. Kami tidak terburu-buru untuk kontrak lithium, kami tidak akan mengambil langkah dan tindakan tergesa-gesa terkait hal ini. Kami tidak berkewajiban memberikan kontrak ini hanya kepada China, kata Hamayoon Afghan, Jubir Kementerian Pertambangan dan Minyak Afghanistan. (Sumber: Los Angeles Times)

KABUL, KOMPAS.TV - Taliban hari Senin (1/5/2023) menegaskan mereka tidak merasa perlu terburu-buru memberikan akses kepada China untuk menambang cadangan lithium Afghanistan, meskipun China menawarkan membayar untuk akses ke deposit logam tersebut.

Afghanistan memiliki kekayaan mineral yang melimpah, termasuk tembaga, emas, minyak, gas alam, uranium, bauksit, dan besi.

Seperti laporan Arab News, Selasa (2/5/2023), Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) memperkirakan pada tahun 2010 bahwa cadangan mineral Afghanistan yang belum dimanfaatkan dapat bernilai US$1 triliun.

Cadangan lithium Afghanistan adalah kunci bagi pasokan global logam yang sangat penting untuk produksi baterai kendaraan listrik.

Perusahaan China, Gochin, melakukan pembicaraan dengan Menteri Pertambangan dan Minyak Afghanistan, Shahabuddin Delawar, bulan lalu, dan menurut kementerian, menawarkan investasi senilai US$10 miliar untuk penambangan logam dan mempekerjakan 120.000 orang untuk operasi tersebut.

Namun, meskipun kesepakatan tersebut dapat meningkatkan harapan untuk memulihkan ekonomi Afghanistan yang terpuruk, penguasa Taliban mengatakan mereka tidak terburu-buru.

"Kami tidak terburu-buru untuk kontrak lithium, kami tidak akan mengambil langkah dan tindakan tergesa-gesa terkait hal ini. Kami tidak berkewajiban memberikan kontrak ini hanya kepada China," kata Hamayoon Afghan, juru bicara Kementerian Pertambangan dan Minyak Afghanistan kepada Arab News.

"Belum diketahui kapan kontrak akan ditandatangani dan tidak perlu bagi kontrak tersebut untuk ditandatangani hanya dengan China. Kami akan mempertimbangkan manfaat bagi kami sendiri."

Baca Juga: Inilah Harta Karun Mineral Afghanistan Senilai 1 - 3 Triliun Dolar AS yang Diincar Banyak Negara

Peta sumber daya mineral Afghanistan, mulai tembaga, emas, lithium untuk baterai kendaraan listrik, batu mulia, hingga rare earth yang sangat dibutuhkan teknologi tinggi termasuk komputer, pemandu peluru kendali, dan satelit, (Sumber: Deutsche Welle)

Sumber lain dalam pemerintah yang tidak diizinkan untuk berbicara kepada media, mengatakan beberapa perusahaan asing dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan minat untuk berinvestasi di sektor pertambangan Afghanistan.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Arab News


TERBARU