> >

Remaja 17 Tahun Ditembak Mati Pasukan Israel di Tepi Barat, 2023 Semakin Berdarah bagi Palestina

Kompas dunia | 2 Mei 2023, 00:37 WIB
Arsip. Tentara Israel mengawal longmars yang dilakukan ribuan orang Yahudi Israel ke permukiman ilegal Eviatar, di dekat persimpangan Tapuah di Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki Israel, Senin, 10 April 2023. Pasukan Israel menembak mati seorang remaja Palestina berusia 17 tahun di kawasan Tepi Barat, Senin (1/5/2023). Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi korban bernama Jibril Al-Laada. (Sumber: AP Photo/Ariel Schalit)

JERICHO, KOMPAS.TV - Pasukan Israel menembak mati seorang remaja Palestina berusia 17 tahun di kawasan Tepi Barat, Senin (1/5/2023). Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi korban bernama Jibril Al-Laada.

Otoritas Palestina juga melaporkan bahwa tiga orang lain mengalami luka serius dalam insiden kekerasan yang meletus di kamp pengungsian Aqabat Jabr, dekat Jericho, Tepi Barat. Kamp ini berulang kali menjadi sasaran operasi Israel.

Melansir Associated Press, militer Israel mengeklaim tentaranya sebatas membalas tembakan dari orang bersenjata yang menyerang mereka. Insiden ini terjadi ketika militer Israel tengah menggelar razia di kamp pengungsian.

Baca Juga: Kota-Kota Eropa Mulai Menolak Israel dan Bela Palestina, Minta Kekerasan Diakhiri

Tahun 2023 pun semakin berdarah bagi Palestina, mengingat tingginya jumlah kematian akibat tindakan aparat Israel. Hingga awal bulan kelima, tercatat ada 98 orang Palestina yang dibunuh Israel.

Sebaliknya, serangan Palestina ke entitas Israel dalam kurun yang sama menyebabkan 19 orang tewas. Tel Aviv kerap membalas serangan-serangan seperti demikian dengan menggelar operasi di titik-titik yang diduga menjadi tempat persembunyian milisi.

Pihak Israel mengeklaim sebagian besar korban tewas di tangan tentaranya adalah milisi Palestina. Namun, menurut data Associated Press, kurang dari setengah total jumlah korban terkait dengan kelompok milisi.

Menurut catatan organisasi hak asasi manusia Israel, B'Tselem, tahun 2022 lalu adalah tahun paling berdarah bagi Palestina sejak 2004 dengan catatan hampir 150 korban tewas. Kini, memasuki bulan kelima 2023, jumlah korban di pihak Palestina sudah melebihi setengah total korban jiwa tahun lalu.

Baca Juga: Israel Salahkan Palestina atas Konflik, Rusia Gagal Paham: Bangsa Palestina Juga Butuh Negara

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU