> >

Orang yang Pertama Kali Publikasikan Covid-19 Akhirnya Bebas Setelah Dipenjara 3 Tahun

Kompas dunia | 1 Mei 2023, 07:13 WIB
Barisan pekerja membersihkan stasiun kereta di Wuhan, China dengan disinfektan ketika awal pandemi Covid-19, Maret 2020. (Sumber: nytimes.com)

BEIJING, KOMPAS.TV – Pemerintah China bersiap untuk membebaskan seorang pria yang hilang tiga tahun lalu setelah mempublikasikan video rumah sakit dan jenazah yang penuh sesak selama wabah COVID-19, Minggu (30/4/2023). 

Fang Bin dan beberapa warga China lainnya yang dijuluki sebagai jurnalis warga mempublikasikan wabah yang terjadi di China di internet dan media sosial pada awal 2020. Mereka mengkritik pemerintah China yang dianggap gagal mengendalikan wabah. 

Video terakhir Fang yang diposting di Twitter adalah selembar kertas bertuliskan, “Semua warga menentang, menyerahkan kembali kekuasaan kepada rakyat.”

Kasus Fang adalah bagian dari tindakan keras Beijing terhadap kritik terhadap penanganan awal pandemi di China. Selama ini Partai Komunis yang berkuasa di China berusaha untuk mengontrol narasi negara.

Dia dijadwalkan akan dibebaskan hari Minggu, menurut dua orang yang tidak mau disebutkan namanya karena takut akan pembalasan yang akan dilakukan pemerintah. 

Baca Juga: Cerita Jokowi soal Penanganan di Awal Pandemi: Jika Saat Itu Lockdown, Ekonomi Bisa Minus 17 Persen

Seperti dikutip dari Associated Press, salah satu dari mereka mengatakan Fang dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena memicu pertengkaran dan memprovokasi masalah.

Namun Associated Press belum mengkonfirmasi pembebasannya secara independen dan tidak dapat mengkonfirmasi detailnya dengan pihak berwenang.

Dua kantor biro keamanan publik Wuhan tidak memberikan nomor telepon kantor informasi mereka atau menjawab pertanyaan apa pun mengenai permasalahan ini. Telepon yang dilakukan ke pengadilan yang menangani kasus Fang tidak menjawab panggilan wartawan. 

Pada awal tahun 2020, wabah COVID awal menghancurkan kota Wuhan yang berpenduduk 11 juta orang, di provinsi Hubei, China tengah. 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Associated Press


TERBARU