> >

Penerbangan ke Israel dari AS Putar Balik di Udara Gegara Pertengkaran Penumpang dan Pramugari

Kompas dunia | 25 April 2023, 11:54 WIB
Pesawat United Airlines. (Sumber: AP Photo)

NEW JERSEY, KOMPAS.TV - Sebuah penerbangan maskapai United Airlines ke Israel dari Amerika Serikat (AS) harus putar balik di udara dan kembali ke AS.

Hal itu terjadi setelah seorang penumpang terlibat perkelahian dengan pramugari dan saling membentak.

Insiden tersebut terjadi pada penerbangan Flight 90, yang lepas landas dari Bandara Internasional Liverty Newark, Minggu (23/4/2023) pagi.

Tetapi ketika baru mengudara tiga jam, dari rencana 10 jam perjalanan pesawat memutar balik.

Baca Juga: Waduh! Taiwan Ungkap Mi Instan Indonesia dan Malaysia Miliki Zat Berbahaya Pemicu Kanker

Dikutip dari New York Post, seorang saksi mata mengatakan kepada media Israel Ynet, bahwa salah seorang penumpang ingin menggunakan kamar kecil.

Ia kemudian menunggu dengan duduk di kursi yang hanya diperuntukkan bagi kru penerbangan.

Ketika seorang pramugari menegurnya, pria itu terlibat adu mulut dengan kru penerbangan tersebut, yang mengancam membuat pesawat berbalik arah.

Saksi mata tersebut mengatakan pria itu tampaknya tak percaya dengan ancaman tersebut.

Video dari sesama penumpang memperlihatkan pria yang tak diidentifikasi dan menggunakan baju kerah berwarna hitam diantar keluar pesawat saat telah mendarat.

United Airlines mengonfirmasi bahwa penerbangan dihentikan karena perilaku nakal pria itu, dan ia telah dibawa keluar oleh penegak hukum.

Baca Juga: 2 Prajurit Wagner yang Sebelumnya Napi Langsung Berulah saat Pulang ke Rusia, Terlibat Pembunuhan

Gangguan tersebut akhirnya membatalkan penerbangan pada hari Minggu.

Para penumpang pun terjebak di New Jersey menunggu penerbangan yasng dijdwalkan ulang.

Insiden ini bukan pertama kalinya penerbangan United Airlines ke Israel terhambat.

Pada tahun lalu, pesawat yang juga berangkat dari Newark ke Tel Aviv, harus memutar balik setelah dua penumpang kelas ekonomi memutuskan duduk di kelas bisnis dan menolak pindah.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : New York Post


TERBARU