> >

Bahrain dan Qatar Sepakat Memulihkan Hubungan Diplomatik Setelah Boikot Bertahun-tahun

Kompas dunia | 13 April 2023, 10:42 WIB
Bahrain dan Qatar sepakat memulihkan hubungan diplomatik hari Rabu malam (12/4/2023), usai bertahun-tahun Bahrain memutuskan hubungan diplomatik, memboikot, bahkan memblokade Qatar, (Sumber: AP Graphics)

DUBAI, KOMPAS.TV - Bahrain dan Qatar sepakat memulihkan hubungan diplomatik hari Rabu malam (12/4/2023), usai bertahun-tahun Bahrain memutuskan hubungan diplomatik, memboikot, bahkan memblokade Qatar, seperti laporan Associated Press, Kamis, (13/4/2023)

Bahrain adalah negara terakhir dari empat negara Arab yang memberlakukan boikot dan pengepungan terhadap Qatar sejak tahun 2017.

Negara-negara itu marah atas dukungan Qatar terhadap kelompok Islamis yang naik ke kekuasaan di beberapa negara setelah protes Arab Spring pada tahun 2011, yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh negara-negara otoriter lainnya.

Pengepungan tersebut dicabut pada awal 2021, dan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Mesir kemudian memulihkan hubungan dengan Qatar sejak saat itu, dengan pemimpin tertinggi melakukan kunjungan resmi dalam beberapa bulan terakhir.

Bahrain dan Qatar masing-masing mengeluarkan pernyataan resmi yang mengumumkan keputusan untuk memulihkan hubungan setelah pertemuan delegasi mereka di markas Dewan Kerjasama Teluk, sebuah blok enam negara yang keduanya adalah anggotanya, di ibu kota Saudi Arabia, Riyadh.

Baca Juga: Setelah UEA, Bahrain, dan Maroko, Israel Bidik Indonesia dan Arab Saudi untuk Normalisasi Hubungan

Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa (kiri) and Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. Bahrain dan Qatar sepakat memulihkan hubungan diplomatik hari Rabu malam (12/4/2023), usai bertahun-tahun Bahrain memutuskan hubungan diplomatik dan memboikot (Sumber: AP Photo/Evan Vucci - Hussein Malla)

Keempat negara itu memutuskan seluruh hubungan dengan Qatar, dan pada puncak krisis, ada pembicaraan di media lokal tentang menggali parit sepanjang 87 kilometer di perbatasan antara Qatar dan Arab Saudi dan mengisinya dengan limbah nuklir.

Boikot tersebut sedikit berdampak pada ekonomi Qatar. Negara kecil di Teluk yang menjadi tuan rumah Piala Dunia sepak bola tahun lalu adalah salah satu negara terkaya di dunia karena cadangan gas alam yang sangat besar. Turki, yang juga bersimpati pada kelompok Islamis, membantu Qatar selama krisis tersebut.

 

Kesepakatan pada hari Rabu terjadi dalam upaya di seluruh wilayah oleh musuh-musuh lama untuk memperbaiki hubungan setelah bertahun-tahun perang dan ketidakstabilan yang dipicu oleh protes 2011.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU