> >

Tentara Israel Tembak Mati Pemuda, Otoritas Palestina: Aksi Ini Bisa Seret Kekerasan ke Al-Aqsa

Kompas dunia | 1 April 2023, 17:27 WIB
Aparat Israel menutup jalan menuju kompleks Masjid Al Aqsa setelah sejumlah tembakan dilepaskan di Kota Tua Yerusalem, wilayah Palestina yang diduduki Israel, Sabtu, 1 April 2023, bertepatan dengan bulan suci Ramadan. Seorang pria Palestina dilaporkan ditembak aparat Israel di kompleks Masjid Al Aqsa pada Jumat malam, 31 Maret 2023. (Sumber: AP Photo/ Mahmoud Illean)

 

RAMALLAH, KOMPAS.TV - Juru bicara kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh, memperingatkan bahwa tindakan aparat Israel belakangan ini bisa menyeret kekerasan ke kompleks Masjid Al-Aqsa. Hal tersebut disampaikan Rudeineh usai seorang pemuda Palestina ditembak mati Israel di dekat Al-Aqsa.

Aparat Israel diketahui memperketat penjagaan di gerbang menuju Al-Aqsa dan bertindak keras terhadap warga di Kota Tua Yerusalem, wilayah Palestina yang diduduki Israel.

Rudeineh menyebut tindakan Israel tersebut sebagai "eskalasi berbahaya."

"Eskalasi yang dibuat-buat Israel ini utamanya bertujuan untuk memanaskan suasana dan menyeret masalah-masalah yang ada ke ranah kekerasan selama bulan suci (Ramadan), khususnya setelah banyak orang berjamaah menuju Al-Aqsa untuk melaksanakan salat Jumat," kata Rudeineh, Sabtu (1/4/2023), dikutip kantor berita WAFA.

Baca Juga: Kebiadaban Tentara Israel di Bulan Ramadan, Bunuh Warga Palestina di Masjid Al-Aqsa

Rudeineh menyebut pemerintahan pendudukan Israel bertanggung jawab atas eskalasi di Kota Tua Yerusalem.

Ia pun mendesak berbagai pihak, khususnya pemerintah Amerika Serikat (AS), untuk mengintervensi Tel Aviv.

Pada Jumat (31/3) malam, seorang pemuda Palestina bernama Mohammad Khaled al-Osaibi diketahui ditembak mati pasukan Israel di pos jaga menuju Al-Aqsa. Ia dibunuh ketika hendak beribadah di Al-Aqsa.

Middle East Eye melaporkan Osaibi berusia 26 tahun dan merupakan orang Palestina yang tinggal di wilayah Naqab (Negev) di bagian selatan Israel. Pemuda tersebut dilaporkan kuliah kedokteran di Romania.

Polisi Israel mengeklaim Osaibi terpaksa ditembak mati usai berupaya merebut senjata api milik aparat di pos penjagaan.

Namun, saksi mata menyebut polisi menembak mati Osaibi usai menolong seorang perempuan yang dirisak polisi.

Pembunuhan ini memperpanjang daftar korban kekerasan di daerah yang diduduki Israel. Sepanjang 2023, pasukan Israel telah menembak mati 88 orang Palestina, umumnya di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki Israel.

Baca Juga: Bintang Timnas Palestina Angkat Trofi Pakai Jersey Indonesia, Dipersembahkan untuk Rakyat Indonesia

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : WAFA, Middle East Eye


TERBARU