> >

China Dituduh Berusaha Halangi Muslim Uighur untuk Puasa Ramadan, Lakukan Pengawasan dan Penangkapan

Kompas dunia | 24 Maret 2023, 07:04 WIB
Pria Uighur menonton pertunjukan tari di International Grand Bazaar di Urumqi di Daerah Otonomi Uyghur, Xinjiang, China. Pada Kamis (22/4/2021), Parlemen Inggris menyatakan China telah melakukan genosida di Xinjiang. (Sumber: Foto AP / Mark Schiefelbein )

BEIJING, KOMPAS.TV - Pemerintah China dituduh berusaha menghalangi Muslim Uighur dari melakukan ibadah puasa Ramadan pada tahun ini.

Menurut laporan, Muslim China bakal menghadapi larangan berpuasa, dan meningkatnya penyerangan terhadap tradisi agama dan budaya mereka saat ini .

Seorang pejabat lokal dan kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) mengatakan, warga Uighur di Xinjiang diperintahkan untuk tak mengizinkan anak-anaknya berpuasa.

Anak-anak tersebut juga ditanyai oleh otoritas apakah orangtua mereka berpuasa atau tidak.

Baca Juga: PM Israel Benjamin Netanyahu Bersikeras Lakukan Reformasi Hukum, Israel Semakin Membara

“Selama Ramadan, otoritas berwenang mewajibkan 1.811 desa (di Xinjiang) untuk menerapkan sistem pemantauan sepanjang waktu, termasuk inspeksi langsung ke rumah keluarga Uighur,” kata Juru Bicara Kongres Uighur Dunia, Dilshat Rishit dikutip dari Radio Free Asia, Kamis (23/3)..

Sementara itu kelompok HAM mengatakan sekitar 11,4 juta Muslim Hui, juga berada dalam bahaya di bawah peraturan Partai Komunis China.

Berdasarkan laporan koalisi HAM, termasuk Jaringan Pembela HAM China, Muslim Hui diidentifikasi oleh Beijing sebagai ancaman yang akan diselesaikan dengan asimilasi paksa.

Laporan itu mengatakan, hal ini sangat kontras dengan kebebasan relatigf yang mereka nikmati sebelum Presiden China, Xi Jinping meluncurkan peraturan yang memaksa Muslim, orang Kristen dan Buddha untuk tunduk pada kontrol partai.

Selain itu, juga penyensoran kehidupan beragama mereka di bawah program “sinisasi”.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : Radio Free Asia


TERBARU