> >

Rusia Ancam Hancurkan Jet Tempur Polandia dan Slovakia yang Diberikan ke Ukraina

Krisis rusia ukraina | 18 Maret 2023, 01:05 WIB
Mig-29 Slovakia. Slovakia mengatakan siap mengirim 11 jet MiG-29 ke Ukraina. Republik Ceko dan Polandia akan mengawal langit Slovakia mulai September sementara Slovakia menunggu pengiriman 14 pesawat tempur F-16 baru buatan AS. (Sumber: Straits Times)

Ukraina mengatakan apa yang mereka butuhkan sebenarnya adalah pesawat tempur F-16 buatan Amerika Serikat (AS).

Yuri Sak, penasihat pertahanan senior Ukraina, mengatakan pesawat tempur generasi keempat tersebut punya kemampuan yang lebih baik.

Namun, masih tampak tidak mungkin Ukraina akan mendapatkannya - setidaknya untuk saat ini, karena akan membutuhkan waktu untuk melatih pilot Ukraina pada pesawat jet Barat.

Baca Juga: Pernah Diinvasi Rusia, Polandia Siap Jadi Negara NATO Pertama yang Kirim Jet Tempur ke Ukraina

Rusia hari Jumat, (17/3/2023) mengancam akan menghancurkan pesawat tempur apa pun yang diberikan kepada Ukraina oleh sekutunya setelah dua negara berjanji memberikan pesawat-pesawat. (Sumber: Chris Lofting / Wikimedia)

Perwira militer Barat tetap skeptis tentang pesawat tempur modern. Fokus mereka adalah membantu Ukraina memenangkan pertempuran di darat.

Garis depan dibanjiri sistem pertahanan udara di kedua belah pihak. Angkatan udara Rusia jauh lebih besar dari Ukraina dan belum dapat menguasai langit.

Pada awal invasi Rusia, Ukraina diperkirakan punya sekitar 120 pesawat tempur yang mampu bertempur - terutama MiG-29 dan Su-27 yang sudah tua.

Pada Jumat, Perdana Menteri Slovakia Eduard Heger mencuit pemerintahannya menyetujui mengirimkan 13 pesawat MiG-29 negaranya ke Ukraina.

Dia mengatakan "janji harus ditepati" dan dia senang orang lain merespons permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan bantuan lebih banyak senjata.

Tidak jelas berapa banyak pesawat Slovakia yang beroperasi.

Heger mengatakan Slovakia juga akan mengirimkan sistem pertahanan udara Kub-nya ke Ukraina.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/BBC


TERBARU