> >

Pakistan Memanas! Pendukung Cegah Penangkapan Imran Khan, Rela Terjang Gas Air Mata dan Pentungan

Kompas dunia | 15 Maret 2023, 20:03 WIB
Seorang pendukung eks Perdana Menteri Pakistan Imran Khan tampak balik melempar gas air mata ke arah polisi anti-huru-hara yang sebelumnya melemparkan gas air mata untuk membubarkan aksi para pendukung Khan di depan kediamannya di Lahore, Pakistan, Rabu (15/3/2023). (Sumber: AP Photo/K.M. Chaudary)

LAHORE, KOMPAS.TV - Operasi polisi untuk menangkap eks Perdana Menteri Pakistan Imran Khan sejauh ini gagal karena dihalangi massa pendukung mantan bintang kriket tersebut. Pendukung Imran Khan bentrok lawan polisi di luar kediamannya di Lahore, Selasa (14/3/2023) hingga Rabu (15/3).

Imran Khan sendiri hendak ditangkap polisi untuk dihadirkan ke pengadilan terkait kasus korupsi. Khan dan pendukungnya mengeklaim, sederetan kasus yang menjeratnya usai lengser hanyalah serangan politis suksesornya, Shahbaz Sharif.

Selain bentrok di luar kediaman Khan, baku hantam antara polisi dengan pendukungnya dilaporkan juga terjadi di kota-kota besar Pakistan, termasuk Karachi, Islamabad, Rawalpindi, Peshawar, dan Quetta.

Baca Juga: 50 Orang Ditangkap di Pakistan karena Serbu Kantor Polisi, Seret dan Bunuh Terdakwa Penistaan Agama

Aparat kepolisian yang mengepung rumah Imran Khan menembakkan gas air mata ke lingkungan rumah. Pendukung Imran Khan pun membalas dengan lemparan batu dan bata. Polisi dan pendukung Imran Khan juga baku pukul dengan pentungan di luar rumah.

Sekitar 10 polisi dan 35 pendukung Khan dilaporkan terluka akibat bentrokan. Selongsong gas air mata dan batu bata berserakan di sekitar rumah Imran Khan.

Para pendukung eks Perdana Menteri Pakistan Imran Khan tampak meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah di depan kediaman Khan di Lahore, Pakistan, Rabu (15/3/2023). (Sumber: AP Photo/K.M. Chaudary)

Imran Khan sendiri mengaku siap pergi sendiri ke pengadilan Islamabad pada 18 Maret. Namun, polisi tidak menerima tawarannya.

Imran Khan dilengserkan dari jabatannya melalui mosi tidak percaya parlemen pada April 2022 lalu. Ia menghindari pengadilan usai ditembak ketika menghadiri protes di Provinsi Punjab pada November 2022 silam.

Menanggapi situasi terkini, Shah Mahmood Qureshi, politikus senior Parta Tehreek-e-Insaf, partai penyokong Imran Khan, menyebut pemerintah sekadar mengganggu ketertiban dengan mengirim polisi untuk menangkap Khan.

"Kami siap mencari jalan tengah dengan berunding dengan polisi, tetapi kami harus tahu tujuan operasi polisi hari ini," kata Qureshi dikutip Associated Press.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU