> >

Jelang Setahun Invasi di Ukraina, Putin: Hubungan Rusia-China Penting untuk Stabilitas Internasional

Krisis rusia ukraina | 23 Februari 2023, 04:05 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Partai Komunis China Wang Yi dalam pertemuan di Kremlin, Moskow, Rusia, Rabu (22/2/2023). (Sumber: Anton Novoderezhkin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

MOSKOW, KOMPAS.TV – Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa kerja sama antara Beijing dan Moskow penting untuk menstabilkan situasi internasional. Hal ini diungkap Putin dalam pertemuan dengan diplomat tinggi China Wang Yi di Moskow, Rusia, Rabu (22/2/2023).

“Kerja sama antara China dan Rusia di panggung dunia sangat penting untuk menstabilkan situasi internasional,” ujar Putin dalam pertemuan itu, seperti dilansir The Moscow Times.

Pertemuan itu digelar menyusul upaya China menjadi mediator dalam konflik Rusia-Ukraina. Pekan ini, China diperkirakan akan mengungkap ‘solusi politis’ bagi Ukraina atas konflik yang berlarut-larut itu. Seperti diketahui, Rusia mengerahkan serangan militer ke wilayah Ukraina sejak 24 Februari setahun silam.

Baca Juga: Waduh, Putin Dituding Terlibat dalam Jatuhnya Pesawat MH17 Tahun 2014, Ini Peranannya

Meski menjaga hubungan dekat dengan sekutunya, Rusia, Beijing sendiri berupaya mencitrakan diri dalam posisi netral.

Namun, Washington dan NATO justru khawatir China kemungkinan bersiap mengirim tentara dan amunisi untuk membantu Rusia dalam serangan militernya di Ukraina.

“Bersama pihak Rusia, kami siap memperkuat kemitraan strategis dan kerja sama mendalam kami,” kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Partai Komunis China Wang Yi dalam pertemuan itu.

Wang Yi bersikukuh kemitraan antara dua negara itu “tidak ditujukan terhadap negara ketiga mana pun dan tak menuruti tekanan”.

Baca Juga: Xi Jinping Tunjuk Menlu Baru, Pernah Sebut akan Hentikan Invasi Rusia seandainya Tahu Rencana Putin

Sebelumnya, ia bertemu dengan mitranya dari Rusia, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : The Moscow Times


TERBARU