> >

Korut Kembali Tes Rudal Balistik Antarbenua, Pakar: Akan Semakin Sering untuk Tekan Washington

Kompas dunia | 19 Februari 2023, 13:56 WIB
Ilustrasi. Siaran TV Korea Selatan menyiarkan peluncuran rudal Korea Utara, Sabtu (18/2/2023). Korea Utara kembali menggelar peluncuran rudal balistik antarbenua pada Sabtu (19/2/2023). Pyongyang menyebut uji coba ini demi memperkuat kapasitas serangan nuklir "fatal" ke negara-negara musuh. (Sumber: AP Photo/Ahn Young-joon)

SEOUL, KOMPAS.TV - Korea Utara kembali menggelar peluncuran rudal balistik antarbenua pada Sabtu (19/2/2023). Pyongyang menyebut uji coba ini demi memperkuat kapasitas serangan nuklir "fatal" ke negara-negara musuh.

Pemerintahan Kim Jong-un juga menyebut peluncuran ini menjadi peringatan bagi Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan yang kembali merencanakan latihan gabungan.

Ankit Panda, pakar dari lembaga Carnegie Endowment for International Peace menyebut Pyongyang kemungkinan akan lebih sering menggelar uji coba rudal untuk menaikkan posisi tawar jika AS membuka negosiasi kembali. Sebelumnya, Korea Utara terakhir meluncurkan rudal balistik antarbenua pada 1 Januari lalu.

Baca Juga: Korea Utara Bikin Korea Selatan Ketar-Ketir, Kim Jong-Un Disebut Kembali Mulai Peluncuran Rudal

Panda menambahkan, Korea Utara saat ini memiliki tiga jenis rudal balistik antarbenua berpropelan cair. Pyongyang disebutnya menghendaki rudal balistik berpropelan padat yang memiliki mobilitas lebih baik dan lebih sulit dideteksi.

"Kim Jong-un sepertinya telah menentukan bahwa keandalan teknis dari pasukan ICBM (rudal balistik antarbenua) propelan cair negara itu sudah cukup dites dan disimpulkan bahwa tidak bisa digunakan untuk latihan operasional reguler seperti ini," kata Panda dikutip Associated Press, Minggu (19/2).

Di lain sisi, para pakar masih berdebat apakah rudal balisitk Pyongyang sudah mampu dipasangi hulu ledak nuklir. Korea Utara mengeklaim sudah memiliki teknologi tersebut.

Chang Young-keun, pakar rudal dari Korea Aerospace University di Korea Selatan, menyebut Pyongyang kemungkinan meluncurkan versi terbaru dari Hwasong-15 pada Sabtu (18/2) lalu. Chang menyebut informasi yang disediakan Pyongyang menunjukkan rudal itu memiliki daya jangkau potensial lebih jauh dari Hwasong-15.

Korea Utara berulangkali mengecam latihan gabungan AS-Korea Selatan sebagai latihan invasi. Sejumlah analis pun menyebut Korea Utara kerap menggunakan latihan gabungan itu sebagai dalih mengujicoba senjata mereka yang dimutakhirkan.

Baca Juga: Kim Jong-Un Mulai Tunjukkan Putrinya di Depan Umum, Rakyat Korea Utara Malah Rasakan Kepahitan

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto

Sumber : Associated Press


TERBARU