> >

Bayi Perempuan Ditemukan Lahir di Bawah Reruntuhan Gempa Suriah, Bertahan Namun Ibunya Meninggal

Kompas dunia | 8 Februari 2023, 09:49 WIB
Seorang bayi perempuan ditemukan lahir di bawah puing-puing bangunan gempa Suriah hari Senin sore, (6/2/2023) di kota Jinderis, Suriah, dengan tali pusar masih terhubung ke jasad Ibunya. Laksana mukjizat, sang bayi bertahan setelah lahir dibawah reruntuhan namun dalam kondisi perlu penanganan medis serius. (Sumber: AP Photo/Ghaith Alsayed)

Baca Juga: Kisah Korban Gempa di Suriah: Gedung Tempat Tinggal Kami Langsung Runtuh, Tetangga Mati Semua

Warga kota Jinderis, Suriah, memakamkan kerabat dan tetangga mereka yang tewas tertimpa puing reruntuhan bangunan akibat gempa Suriah yang terjadi di Turki berkekuatan 7,8 magnitudo (Sumber: AP Photo/Ghaith Alsayed)

"Dia ditemukan di depan kaki ibunya," katanya. 

"Setelah debu dan bebatuan dihilangkan, bayi perempuan itu ditemukan hidup."

Maarouf mengatakan bayi itu memiliki berat 3,175 kilogram, berat rata-rata untuk bayi yang baru lahir, dan lahir saat cukup bulan. 

"Satu-satunya kekhawatiran kami adalah memar di punggungnya, dan kami harus melihat apakah ada masalah dengan sumsum tulang belakangnya," katanya, mengatakan sang bayi sudah menggerakkan kaki dan tangannya secara normal.

Kota Jinderis yang terletak di kantong barat laut Suriah yang dikuasai pemberontak, terkena dampak gempa yang parah, dengan puluhan bangunan runtuh.

Abu Hadiya dan keluarganya termasuk di antara jutaan warga Suriah yang melarikan diri ke wilayah yang dikuasai pemberontak dari bagian lain negara itu. 

Mereka berasal dari desa Khsham di provinsi Deir el-Zour timur, tetapi mengungsi tahun 2014 setelah kelompok ISIS merebut desa mereka, kata seorang kerabat bernama Saleh al-Badran.

Pada 2018, keluarga itu pindah ke Jinderis setelah pemberontak Suriah yang didukung Turki, sebuah payung untuk beberapa kelompok pemberontak, merebut kota itu dari para pemberontak Kurdi yang didukung Amerika Serikat, kata Sleiman.

Pada hari Selasa, Abu Hadiya dan ayah gadis itu Abdullah Turki Mleihan, bersama empat anak mereka yang lain dimakamkan di pemakaman di pinggiran Jinderis.

Baca Juga: Indonesia Siapkan Bantuan untuk Korban Gempa Turki, Presiden Jokowi: Tadi Pagi Masih Cari Pesawat

Lokasi ditemukannya bayi yang lahir dibawah reruntuhan kota Jinderis, Suriah, setelah gempa Suriah. Seorang bayi perempuan ditemukan lahir di bawah puing-puing bangunan gempa Suriah hari Senin sore, (6/2/2023) di kota Jinderis, Suriah, dengan tali pusar masih terhubung ke jasad Ibunya. Laksana mukjizat, sang bayi bertahan setelah lahir dibawah reruntuhan namun dalam kondisi perlu penanganan medis serius. (Sumber: AP Photo/Ghaith Alsayed)

Kembali ke dalam kota, operasi penyelamatan masih berlangsung di gedung mereka dengan harapan menemukan korban selamat.

Penyelamatan dramatis lainnya gencar dilakukan di kota itu hari Senin malam, ketika seorang balita ditarik hidup-hidup dari reruntuhan bangunan yang runtuh. 

Video dari White Helmets, layanan darurat di wilayah tersebut, menunjukkan penyelamat menggali beton yang hancur di tengah logam bengkok sampai gadis kecil bernama Nour muncul. 

Gadis itu, yang masih setengah terkubur, mendongak dengan bingung saat mereka mengatakan kepadanya, “Ayah ada di sini, jangan takut. … Bicaralah dengan ayahmu, bicaralah.

Seorang penyelamat menggendong kepalanya di tangannya dan dengan lembut menyeka debu dari sekitar matanya sebelum dia ditarik keluar.

 

Gempa tersebut menimbulkan kehancuran baru di zona yang dikuasai oposisi di provinsi Idlib, Suriah, yang dilanda perang bertahun-tahun dan terus dilanda ketegangan oleh masuknya pengungsi perang saudara yang dimulai tahun 2011.

Gempa hari Senin menewaskan ratusan orang di seluruh area, dan jumlah korban terus bertambah dengan ratusan orang diyakini masih hilang di bawah reruntuhan. 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU