> >

China Copot Kepala Biro Cuaca Nasional, Insiden Balon Dianggap Bikin Rusuh Hubungan China dan AS

Kompas dunia | 6 Februari 2023, 21:20 WIB
Zhuang Guotai, kepala Badan Meteorologi China sebelum dipecat. Pemerintah China hari Senin (6/2/2023) mencopot kepala Badan Meteorologi dan Cuaca Nasional gara-gara insiden balon, yang Amerika Serikat tuding sebagai balon mata-mata. Sementara China bertahan bahwa balon itu hanyalah balon cuaca yang nyasar melintasi Amerika Serikat saat mengumpulkan data iklim (Sumber: Bloomberg)

BEIJING,KOMPAS.TV – Pemerintah China hari Senin (6/2/2023) mencopot kepala Badan Meteorologi dan Cuaca Nasional gara-gara insiden balon, yang Amerika Serikat tuding sebagai balon mata-mata. Sementara China bertahan bahwa balon itu hanyalah balon cuaca yang nyasar melintasi Amerika Serikat saat mengumpulkan data iklim, seperti laporan Associated Press, Senin (6/2/2023).

Langkah pencopotan itu memicu spekulasi bahwa langkah itu terkait dengan klaim Beijing bahwa itu adalah kendaraan penelitian iklim.

Dewan Negara dan kabinet pemerintah China membuat pengumuman tentang pencopotan Kepala Biro Cuaca Nasional Zhuang Guotai hari Jumat, meskipun pernyataan tersebut tidak memberikan alasan pemecatannya.

China mengatakan balon cuaca itu terbang ke wilayah AS secara tidak sengaja, beberapa jam setelah mengumumkan pencopotan Zhuang. Badan Meteorologi China tidak menyebutkan penggantinya.

Tidak jelas apakah keputusan itu terkait dengan balon, yang menurut China sedang mengumpulkan data iklim dan kemudian ditembak jatuh oleh AS. 

Pemerintah China lantas merombak personel kunci di departemen-departemen di seluruh birokrasinya yang luas sebelum pertemuan Kongres Rakyat Nasional pada bulan Maret, ketika proses itu harus diselesaikan.

Baca Juga: Balon Mata-mata China Ditembak Jatuh F-22 Raptor, Debut Pertama Menembak dengan Ketinggian Tertinggi

Pemerintah China hari Senin, (6/2/2023) mencopot kepala Badan Meteorologi dan Cuaca Nasional Zhuang Guotai gara-gara insiden balon, yang Amerika Serikat tuding sebagai balon mata-mata sementara China bertahan bahwa balon itu hanyalah balon cuaca yang nyasar melintasi Amerika Serikat saat mengumpulkan data iklim (Sumber: APLC forum)

Zhuang berusia 60 tahun. Biasanya, usia pejabat China ketika pindah peran ke badan legislatif atau penasihat politik sebelum pensiun berusia 65 tahun. Zhuang diangkat ke posisi penasehat di provinsi barat laut Gansu pada bulan Januari.

Momen dan waktu pemecatan Zhuang langsung menebar rasa penasaran di seantero jagad China, karena terjadi tepat setelah Departemen Pertahanan AS mengatakan sedang memantau balon pengintai yang dicurigai milik China di atas situs rudal nuklir yang sensitif di Montana.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning hari Senin (6/2/2023) pada sebuah konferensi pers di Beijing mengatakan dia tidak menambahkan apa pun pada pengumuman bahwa Zhuang diberhentikan. Panggilan berulang kali ke Badan Meteorologi Nasional juga tidak dijawab.

Keributan atas balon yang terbang melintasi AS mendorong Menteri Luar Negeri Antony Blinken menunda perjalanan ke Beijing, yang akan menjadi kunjungan pertama dalam lebih dari empat tahun.

Perjalanan Blinken dapat mencakup pertemuan dengan pemimpin China Xi Jinping, yang sebelumnya melalui pembicaraan dengan Presiden Joe Biden di sela-sela KTT Kelompok 20 di Bali pada November silam, mampu meredakan ketengangan kedua negara.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU