> >

Runyam, Amerika Serikat Tambah Pengerahan Senjata Canggih di Korea Selatan Tandingi Korea Utara

Kompas dunia | 31 Januari 2023, 19:55 WIB
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin hari Selasa, (31/1/2023) mengatakan Amerika Serikat akan meningkatkan penyebaran senjata canggih seperti jet tempur dan pesawat pembom ke Semenanjung Korea (Sumber: Korean Herald)

“Kami mengerahkan pesawat generasi kelima, F-22 dan F-35, mengerahkan kelompok penyerang kapal induk untuk mengunjungi semenanjung, Anda dapat melihat lebih banyak aktivitas semacam itu di masa mendatang,” kata Austin.

Dia mengatakan komitmen AS untuk melindungi sekutunya dengan berbagai kemampuan militernya, termasuk dengan payung nuklir, tetap "kuat".

Uji coba rudal Korea Utara diselingi ancaman Kim Jong-un untuk menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu dalam berbagai skenario di mana ia menganggap kepemimpinannya berada di bawah ancaman, termasuk bentrokan konvensional atau situasi non-perang.

Baca Juga: Sekjen NATO ke Korea Selatan Bujuk Seoul Kirim Senjata ke Ukraina, tapi Ditolak

Ketegangan lebih lanjut dapat meningkat dalam beberapa bulan mendatang dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menggandakan ambisi nuklirnya.

Selama konferensi politik pada bulan Desember, Kim menyerukan "peningkatan eksponensial" dalam hulu ledak nuklir, produksi massal senjata nuklir taktis medan perang yang menargetkan Korea Selatan, dan pengembangan rudal jarak jauh yang lebih kuat yang dirancang untuk mencapai daratan AS.

Para ahli mengatakan dorongan nuklir Kim Jong-un ditujukan untuk memaksa Amerika Serikat menerima gagasan Korea Utara sebagai kekuatan nuklir dan menegosiasikan konsesi ekonomi yang sangat dibutuhkan dari posisi yang kuat.

Negosiasi nuklir antara AS dan Korea Utara tergelincir sejak 2019 karena ketidaksepakatan atas pelonggaran sanksi ekonomi yang dipimpin AS terhadap Korea Utara, sebagai imbalan atas langkah-langkah Korea Utara untuk menghentikan program senjata nuklir dan misilnya.

Persenjataan dan provokasi nuklir Korea Utara yang berkembang telah meningkatkan urgensi bagi Korea Selatan dan Jepang untuk memperkuat postur pertahanan mereka sejalan dengan aliansi mereka dengan Amerika Serikat.

Dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press bulan ini, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan pemerintahnya sedang berdiskusi dengan pemerintahan Biden tentang perencanaan militer bersama yang berpotensi melibatkan aset nuklir AS.

Bulan Desember, Jepang membuat terobosan besar dari prinsip pasca-Perang Dunia II yang hanya membela diri, kini mengadopsi strategi keamanan nasional baru yang mencakup tujuan memperoleh kemampuan serangan pendahuluan dan rudal jelajah untuk melawan ancaman yang meningkat dari Korea Utara, China dan Rusia.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU