> >

Paus Fransiskus: Homoseksualitas Bukanlah Kejahatan

Kompas dunia | 25 Januari 2023, 17:29 WIB
Ilustrasi. Paus Fransiskus menghadiri acara doa dan Angelus di Gereja Hati Suci di Manama, Bahrain, Minggu 6 November 2022. Paus Fransiskus menyebut homoseksualitas bukanlah kejahatan dan mengkritik berbagai otoritas yang melarang hubungan sesama jenis. Sri Paus menyebut Tuhan mencintai semua anak-anaknya dan mendesak uskup-uskup Katolik menerima jemaat LGBTQ di gereja. (Sumber: AP Photo/Alessandra Tarantino)

KOTA VATIKAN, KOMPAS.TV - Paus Fransiskus menyebut homoseksualitas bukanlah kejahatan dan mengkritik berbagai otoritas yang melarang hubungan sesama jenis. Sri Paus menyebut Tuhan mencintai semua anak-anaknya dan mendesak uskup-uskup Katolik menerima jemaat LGBTQ di gereja.

"Menjadi seorang homoseksual bukanlah kejahatan," kata Paus Fransiskus dalam wawancara khusus bersama Associated Press yang disiarkan pada Rabu (25/1/2023).

Paus Fransikus mengakui homoseksualitas sebagai "dosa", tetapi bukan "kejahatan". Ia pun menyebut para uskup di seluruh dunia mesti menempuh proses perubahan untuk mengakui kehormatan semua orang.

"Itu bukanlah kejahatan. Ya, itu dosa, tetapi pertama-tama, mari bedakan antara dosa dan kejahatan. Kurang beramal dengan orang lain juga sebuah dosa," kata Paus Fransiskus.

Baca Juga: Pemakaman Paus Benediktus XVI Berjalan Sederhana Meski Didatangi Puluhan Ribu Pelayat

Sri Paus menyebut, di sejumlah bagian dunia, uskup-uskup Katolik masih mendukung undang-undang yang mengkriminalisasi homoseksualitas atau mendiskriminasi LGBT. Namun, ia menyebut penyikapan seperti demikian terkait latar belakang budaya di tempat masing-masing.

"Uskup-uskup ini mesti melalui suatu proses perubahan," katanya, lalu menambahkan bahwa mereka mesti menerapkan "kelembutan, saya mohon, seperti yang diberikan Tuhan kepada setiap kita."

Menurut The Human Dignity Trust, organisasi yang berfokus untuk mengakhiri undang-undang yang mendiskriminasi LGBT, ada 67 negara atau yurisdiksi di seluruh dunia yang melarang aktivitas hubungan konsensual sesama jenis.

Paus Fransiskus menyebut undang-undang seperti itu "tidak adil". Paus Fransiskus pun menegaskan bahwa Gereja Katolik bisa dan harus mengakhirinya.

Lebih lanjut, Paus Fransiskus menyitir Katekese Gereja Katolik untuk menekankan perlunya penerimaan dan penghormatan atas kaum gay.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU